Mitrapost.com – Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bakal dibuka kembali.
Sebelumnya, program tersebut sempat ditutup sementara oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama dua bulan karena kasus bullying yang menyebabkan meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari, mahasiwi PPDS.
“Sudah ada MoU (nota kesepahaman) ya. Saya sudah tanda tangan dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan), dengan RSUP dr Kariadi, disaksikan oleh Pak Dirjen Kemenkes dan juga dari Kemendikbud,” ujar Rektor Universitas Diponegoro Semarang Suharnomo dilansir dari Antara Jateng.
Dengan dibukanya kembali program tersebut, ada sejumlah kesepakatan yang perlu dipenuhi pihak Undip maupun RSUP dr Kariadi. Yaitu sistem yang perlu diperbaiki seperti pengaturan waktu istirahat, sif, dan lain sebagainya.
“Perbaikan-perbaikan ini saya rasa memang secara detail, karena ini menyangkut nyawa orang. Jadi, bagaimana pengaturan-pengaturan istirahat harus tepat, kemudian sif, ganti waktu, dan semuanya itu sudah detail banget,” jelasnya.
“Alhamdulillah ini ada hikmahnya, ada berkahnya, bahwa kami tata kelolanya jadi lebih bagus dan tidak semuanya harus numpuknya di RSUP dr Kariadi. Kami bisa sebarkan di rumah sakit rumah sakit yang lainnya, yang sama-sama membutuhkan,” lanjutnya.
Dengan adanya kasus tersebut, ia mengatakan, dapat menjadi bahan evaluasi bagi seluruh perguruan tinggi yang memiliki PPDS agar tak terulang kejadian serupa.
Pihaknya menyebut jika Undip sebenarnya telah mengatur dan menerapkan sanksi tegas bagi siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Sebenarnya selama ini (di Undip, red.) sudah jalan juga, hanya kita lebih tekankan di awalnya. Sanksinya pernah ada di-DO (Drop Out). (Sanksi) Bervariasi, tergantung kesalahan yang dibuat,” katanya.
Sedangkan terkait Dekan FK Undip Dokter Yan Wisnu Prajoko yang ditangguhkan praktik atau aktivitas klinisnya di RSUP dr Kariadi Semarang karena kasus bullying tersebut, kini sudah bisa kembali praktik lagi.
“Pak Yan (Dekan FK Undip) sendiri sudah praktik kembali per 1 Oktober 2024. Jadi, sebenarnya sudah sangat oke. Mudah-mudahan dalam waktu yang sangat dekat, mungkin minggu ini mudah-mudahan bisa dibuka kembali,” katanya. (*)
Redaksi Mitrapost.com