Mitrapost.com – Surga merupakan tujuan utama setiap manusia setelah berakhirnya dunia di hari kiamat nantinya. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT akan kekal di dalam surga, serta para penghuninya akan mendapatkan kenikmatan yang tak terkira.
Allah SWT juga telah menyiapkan kamar-kamar yang indah dan dilengkapi dengan segala kemewahan. Menurut hadits, kamar-kamar di surga ini akan dihuni oleh mereka yang beriman dan senantiasa melakukan amalan-amalan yang baik.
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang bisa terlihat bagian dalamnya dari bagian luarnya, dan bagian luar dari bagian dalamnya. Kemudian ada seorang Arab pedalaman yang bertanya, ‘Untuk siapakah kamar-kamar itu, wahai Rasulullah?’ Nabi bersabda, ‘Itu adalah untuk orang yang baik dalam ucapannya, suka memberi makan, sering berpuasa, serta salat malam untuk Allah pada saat manusia tidur’,” (HR Tirmidzi dari Ali, dihasankan al-Albaniy)
Orang yang menjaga lisan
Nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan umatnya untuk senantiasa berkata baik, atau diam. Ini sesuai hadits yang berbunyi, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam,” (HR Al Bukhari).
Orang yang senang memberi makan
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain,” (HR. Thabrani).
Orang yang senang berpuasa
Dari Thalhah bin Ubaidillah ra, “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya, ‘Ya Rasulullah, katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa?’ Beliau menjawab, ‘Puasa Ramadan’. ‘Apakah ada lagi selain itu?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, kecuali puasa sunnah’,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut ‘ar-rayyan’. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, ‘Mana orang yang berpuasa’. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang yang menegakkan salat malam
Dalam riwayat hadits dari Aisyah RA, “Pada suatu malam, Nabi SAW pernah mengakhirkan salat Isya hingga hampir lewat separuh malam dan hingga para jemaah yang sudah berada di masjid tertidur (saat menunggu beliau). Setelah itu, barulah beliau keluar untuk mengerjakan salat. Selesai salat, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya, inilah waktunya yang utama sekiranya aku tidak khawatir akan memberatkan atas umatku’,” (HR Muslim).
Dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda, “Dan shalatlah (kalian) di malam hari ketika orang-orang tertidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ibnu Majah).
Redaksi Mitrapost.com