Pati, Mitrapost.com – Kasus kebakaran lahan di Kabupaten Pati mencapai kurang lebih 70 kasus, sepanjang tahun 2024. Hal ini disampaikan Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati, Wahyu Widiatmoko.
Kebakaran lahan dikatakan Wahyu dapat terjadi karena aktivitas pembakaran sampah yang merambat ke lahan.
Untuk saat ini kebakaran lahan menduduki urutan yang pertama disusul korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran pada rumah dan bangunan lainnya.
“Untuk kejadian dilaporkan yang penyebab yang menempati peringkat pertama adalah pada kebakaran lahan,” ujar Wahyu.
Walaupun sudah memasuki musim penghujan, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarang. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran lahan yang merambat ke rumah atau tempat lainnya.
“Kami himbau kepada masyarakat bahwasanya satu, tidak untuk melakukan pembakaran, terutama pembakaran sampah karena sampah itu nanti bisa merambat sampai ke hunian, karena sampah rata-rata dekat dengan rumah,” imbuhnya.
Apabila menghendaki membakar sampah, pihaknya menyarankan untuk selalu melihat kondisi suhu, utamanya angin.
Dijelaskan Wahyu, apabila kondisi angin tidak stabil, maka pembakaran sampah sebaiknya ditunda terlebih dahulu.
“Jika sampai perlu dilakukan silahkan menyesuaikan yang pertama dilihat suhu, apakah suhu itu masih panas atau sudah cenderung lebih dingin kemudian angin kalau sekiranya angin masih bertiup lebih kencang seharusnya untuk pembakaran ditunda terlebih dahulu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, total keseluruhan terjadinya kebakaran di musim kemarau tahun 2024, kurang lebih sebanyak 150 kasus dengan berbagai macam penyebab kasus kebakaran mulai dari kasus kebakaran lahan, korsleting listrik, hingga penyebab puntung rokok. (*)

Wartawan Mitrapost.com