Susu di Boyolali Banyak yang Tak Terserap Industri, Capai 30 Ribu Liter per Hari

Mitrapost.comSusu dari para peternak sapi perah di Boyolali banyak yang tidak terserap Industri Pengolahan Susu (IPS).

Para penampung yang mewakili para peternak sapi telah melakukan audiensi di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali untuk menyampaikan keluhan tersebut.

“Para pengepul susu sapi mendatangi Kantor Disnakkan Boyolali mewakili para petani peternak menyampaikan keluhan mereka semenjak September 2024 terjadi penurunan pasokan susu ke Industri Pengolahan Susu (IPS) karena dibatasi,” kata Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati.

Berdasarkan keterangan para pengepul, IPS melakukan pembatasan karena sedang ada perbaikan pabrik, adanya penurunan konsumen, hingga perbaikan standar kualitas.

Pihaknya menyebut perlu ada pertemuan dengan IPS guna menyelesaikan masalah tersebut. Kemudian pihaknya juga telah mempertemukan pengepul dengan BUMN terkait.

“Untuk menyelesaikan ini, butuh waktu untuk ketemu dengan IPS. Ada apa IPS tiba-tiba mengurangi penerima pasokan susu. Kami berharap bisa kembali normal seperti sebelumnya,” jelasnya.

Sementara itu, pengurus KUD Mojosongo Boyolali, Sriyono menyebut pihaknya biasanya menerima susu dari peternak hingga 23.000 liter. Begitu pula yang disetor ke industri. Namun kini yang masuk ke industri hanya 15.000 liter.

“Hal ini, juga terjadi di luar wilayah Boyolali seperti di Salatiga dan Jawa Timur, juga mengalami hal yang sama. Hal ini, masalah kelihatan secara nasional yakni pengurangan jumlah produksi dari industri,” jelasnya.

Sedangkan koperasi-koperasi di Boyolali memiliki sekitar 140.000 liter per hari, namun yang terserap industri hanya 110.000 liter per hari. Sehingga yang tak terserap pabrik 30.000 liter per hari.

“Susu yang tidak terima ke industri kami buang karena susu tidak bisa tahan lama. Alasan industri tidak menerima itu, karena perbaikan mesin dan pasar sedang lesu artinya produk dari industri itu, tidak mampu dipasarkan semua akhirnya mereka mengurangi jumlah produksi. Kami berasumsi kemungkinan banyak produksi impor banyak yang masuk dari susu,” jelasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati