Berkaca dari Banjir Awal Tahun, BPBD Demak Minta Desa Identifikasi Titik Rawan Sebagai Antisipasi

Demak, Mitrapost.comBerkaca dari peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Demak pada bulan Februari 2024 lalu, kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak meminta desa-desa untuk mengindentifikasi titik rawan bencana sebagai langkah antisipasi.

Pelaksana Ttugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak Haris Wahyudi Ridwan mengatakan bahwa selain melakukan identifikasi, pihaknya juga meminta desa menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

“Semua desa sudah kami imbau untuk mulai melakukan identifikasi titik-titik rawan bencana alam. Pemerintah desanya juga kami minta untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” ujarnya.

Ia menilai bencana yang rawan terjadi di Demak adalah banjir. Sejumlah wilayah yang dinilai rawan diantaranya Kecamatan Kebonagung, Guntur, Karangtengah, dan Bonang.

“Ada beberapa daerah di Kabupaten Demak yang rawan banjir karena dilalui aliran sungai, yakni Kecamatan Kebonagung, Guntur, Karangtengah, dan Bonang,” ujarnya.

Sejumlah sarana prasarana antisipasi bencana yang perlu disiapkan desa seperti misalnya, karung plastik hingga tanah uruk dan bambu untuk memperkuat tanggul sungai.

“Jika masih ada kekurangan, terutama karung plastik, BPBD Demak juga sudah menyiapkan stok yang cukup banyak,” ujarnya.

Sebagai informasi, banjir melanda Demak pada bulan Februari 2024 akibat tanggul sungai yang jebol. Banjir juga kembali terjadi pada bulan Maret 2024. Banjir yang terjadi mengakibatkan 97 desa tersebar di 11 kecamatan terdampak.

Kemudian puluhan ribu jiwa terpaksa harus mengungsi. Areal sawah terdampak mencapai ribuan hektare dan tambak mencapai ratusan hektare. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati