Mitrapost.com – Bencana banjir dengan ketinggian hingga 1,5 meter melanda Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum.
Banjir telah menerjang kawasan tersebut sejak Kamis (21/11/2024) hingga hari ini Sabtu (23/11/2024).
“Memang hari ini yang paling parah, ketinggian biasa 150 centimeter, palung terdalam sampai 200 centimeter,” ujar Saepuloh (51), salah satu warga Bojong Asih.
Wilayah yang terdampak mencapai 14 RW. Banjir yang menerjang menyebabkan aktivitas warga terganggu, sebab banyak warga yang tidak memiliki sampan.
“Sedikitnya perahu yang tersedia menyebabkan warga kesulitan mengakses lokasi pengungsi serta sulit mendapatkan sembako,” ujarnya.
Sejumlah warga ada yang memilih mengungsi, ada juga yang menetap di rumah mereka.
“Kondisi warga sebagian mengungsi, ada juga yang menetap. Yang menetap biasanya yang memiliki lantai dua. Yang tidak ada, biasanya mereka ngungsi ke titik pengungsian,” jelasnya.
Banjir disebut sudah sering terjadi. Yaitu sejak tahun 80-an. Sejumlah upaya sudah dilakukan salah satunya dengan membangun kolam retensi.
“Banjir sedikit teratasi di wilayah Baleendah. Di wilayah tersebut, pemerintah merelokasi warga dan membangun kolam retensi. Sementara Desa Dayeuhkolot tidak memiliki solusi sama sekali,” ujarnya.
Warga yang memilih untuk bertahan dan tidak mengungsi adalah yang memiliki rumah berlantai dua. Sedangkan warga yang tidak memiliki lantai dua terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak saudara.
“Kalau yang kerja terus tahu sudah masuk penghujan, mereka biasanya mengungsi ke teman-temannya, atau tidur di masjid yang tidak terkena banjir,” tuturnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com