Mitrapost.com – Setelah hari kiamat, tiba masa perhitungan amal baik dan buruk (hisab) atau Yaumul Hisab. Dalam tahapan ini, amal manusia akan dihitung dengan teliti tanpa terlewat satu pun, termasuk bagaimana manusia tersebut memanfaatkan hartanya untuk kebaikan dan ibadah.
Dalam surah Al Baqarah ayat 284. Allah SWT berfirman,
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٨
Artinya: “Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Adapun hasil perhitungan amal di Yaumul Hisab menjadi penentuan apakah manusia tersebut layak memasukki surga, atau sebaliknya diazab oleh Allah SWT di neraka. Semua manusia tidak bisa terhindar dari hisab, kecuali golongan tertentu yang diizinkan masuk surga tanpa hisab.
Diterangkan pula pada surah Yasin ayat 65 yang berbunyi,
ثُمَّ رُدُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ مَوْلٰىهُمُ الْحَقِّۗ اَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ اَسْرَعُ الْحٰسِبِيْنَ ٦٢
Artinya: “Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) hanya milik-Nya, Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.”
Sementara itu, ada punya golongan manusia yang harus melewati hisab paling lama. Lantas, siapa saja golongan tersebut? Simak penjelasan berikut ini!
Golongan manusia mana yang dihisab paling lama?
Dilansir dari DetikHikmah yang menukil penjelasan dari Munifah Ahmad Bagus dalam buku ‘Karena Kita Terkadang Lupa’, orang yang paling banyak hisabnya adalah mereka yang menyia-nyiakan nikmat Allah SWT dengan melakukan hal yang tidak berguna.
Diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Qurrah berkata, “Manusia yang paling banyak hisabnya pada hari kiamat nanti adalah orang sehat yang banyak menganggur (tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia maupun akhiratnya),” (Iqtidhaul ‘Ilmil ‘Amal).
Allah SWT akan mengganjar orang-orang yang tidak menggunakan waktunya dengan baik. Hal ini sesuai dengan firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 30 yang berbunyi,
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗوَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ ࣖ ٣٠
Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakannya dihadirkan, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap seandainya ada jarak yang jauh antara dia dan hari itu. Allah memperingatkan kamu akan (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.”
Selanjutnya, orang yang paling banyak hisab berikutnya adalah mereka yang diberikan banyak harta. Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang memiliki uang dua dirham hisabnya lebih berat dibandingkan orang yang hanya mempunyai uang satu dirham. Dan orang yang memiliki uang dua dinar hisabnya lebih berat daripada orang yang hanya mempunyai satu dinar.” (HR Baihaqi)
Mereka yang memiliki banyak harta akan diminta pertanggungjawaban, meliputi asal harta, bagaimana cara mendapatkannya, dan digunakan untuk apa saja harta tersebut. (*)
Redaksi Mitrapost.com