Jangan Hina Orang Miskin, Bisa Jadi Ialah Calon Penghuni Surga

Mitrapost.com – Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk menghormati setiap manusia, termasuk orang-orang miskin, lemah, dan terlantar. Bisa jadi, orang yang dianggap berstatus lebih rendah memiliki nilai lebih di mata Allah SWT.

Dalam surat Al-Hujurat (49) ayat 11, Allah SWT berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.”

Mayoritas penghuni surga adalah mukmin yang miskin

Dari Haritsah bin Wahb mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku kabarkan kepadamu tentang penghuni surga? Yaitu orang yang lemah dan diremehkan. Tetapi, kalau dia bersumpah kepada Allah, sumpahnya terkabulkan. Maukah aku kabarkan padamu tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kasar, keras, dan sombong,” (HR Muttafaq Alaih).

Hadits lainnya menjelaskan bahwa suatu saat Nabi SAW mendapat mukjizat untuk melakukan perjalan ke surga, beliau melihat bahwa mayoritas penghuni surga adalah orang-orang miskin. Sementara itu, orang kaya masih tertahan karena masih dihisab hartanya.

Dari Usamah, Nabi SAW bersabda, “Aku berdiri di depan pintu surga. Ternyata mayoritas penghuninya orang-orang miskin, sedangkan orang-orang kaya masih tertahan. Sementara penghuni neraka sudah diperintahkan masuk. Aku berdiri di depan pintu neraka, ternyata mayoritas penghuninya adalah kaum wanita,” (HR Muttafaq Alaih).

Sementara itu, neraka adalah tempat bagi mereka yang rakus, sombong, dan kasar.

Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang orang miskin yang dimaksud bukan seorang peminta-minta. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Yang dinamakan orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak, lalu peminta-minta itu diberi orang sesuap dua suap, atau sebutir dua butir kurma.” Para sahabat kemudian bertanya, “Kalau begitu, siapa yang dinamakan orang miskin, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Orang miskin sesungguhnya adalah orang yang tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang lain agar bersedekah kepadanya, dan dia tidak meminta-minta ke sana-sini,” (HR Muslim).

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu gigih dalam mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan, “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari apa yang dia makan, yang berasal dari hasil usaha tangannya (sendiri). Dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri),” (HR Bukhari). (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati