Pati, Mitrapost.com – Sebanyak 500 difabel di Kabupaten Pati sudah memiliki beragam keterampilan dari mulai menjahit hingga membuat makanan kecil-kecilan. Jumlah ini merupakan 10 persen dari ribuan difabel di Bumi Mina Tani.
Namun, para difabel masih menemui berbagai tantangan. Mereka kesulitan menjual produk yang telah dihasilkan.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsosp3akb) Kabupaten Pati, Eko Suwarno mengatakan jumlah tersebut sudah cukup bagus. Karena di Pati jumlah difabel mencapai ribuan.
“Sudah banyak teman kami yang punya produk dan sebenarnya layak dijual layak dikonsumsi tapi karena keterbatasan mereka itu yang menjadi permasalahan setelah mendapatkan pelatihan,” kata Eko kepada Mitrapost.com.
Untuk mengatasi proses penjualan produk difabel, Pemkab Pati terus berusaha mencarikan solusi. Agar produk tersebut bisa dipergunakan untuk peningkatan ekonomi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dijelaskan Eko, bahwa data sekitar 10 persen setara dengan 500-an orang yang telah mempunyai keterampilan. Dia juga menyebutkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pati selalu membuka pelatihan lewat BLK salah satu kuota yang dibutuhkan yakni Difabel.
Dalam setiap tahunnya dari BLK, Eko menyebutkan ada sekitar 30 orang difabel yang mendapat keterampilan.
“Kalau yang sudah mendapatkan keterampilan mungkin sekitar 500 an orang, saya saja setiap dari Dinas Tenaga Kerja itu pertahun sekitar 30-an orang yang mendapatkan keterampilan (yang mengikuti BLK),” papar dia.
Menurutnya difabel di Pati banyak yang memiliki kemampuan yang bisa selalu diasah serta dikembangkan.
“Padahal mereka punya skill sebenarnya, punya ketrampilan (dan bisa dikembangkan), sangat bisa,” pungkas Eko. (*)

Wartawan Mitrapost.com