Mitrapost.com – Kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri kini menyisakan trauma bagi korban selamat berinsial SPY (8), yang merupakan anak kedua dari keluarga tersebut.
Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana mengatakan bahwa kondisi fisik SPY saat ini sudah stabil. Namun korban masih mengalami trauma berat, mengingat ia menyaksikan langsung pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap kedua orang tuanya.
“Secara fisik, kondisinya stabil. Namun, secara mental, si adik ini masih trauma berat karena menyaksikan langsung pembunuhan terhadap kedua orang tuanya dan kakaknya,” jelasnya.
Trauma yang dialami korban terlihat dari sikap korban yang defensif saat ia hendak melihat kondisi korban.
“Begitu saya sampai di depan kamar, anak itu langsung memegang gagang tempat tidur dan diam. Itu menunjukkan betapa trauma ini masih sangat membekas. Wajar saja, karena kejadian ini meninggalkan luka mendalam,” ujarnya.
Pasca peristiwa memilukan tersebut, pihak Pemkab Kediri pun memastikan akan memastikan kebutuhan hidup dan pendidikan korban terpenuhi. Sementara itu, korban rencananya akan diasuh oleh pihak keluarga dari almarhum ayah korban.
“Pendampingan psikologis akan terus dilakukan. Selain itu, kebutuhan sekolah, kebutuhan hidup, semuanya akan kami tanggung. Kami ingin si adik ini tetap punya masa depan dan tidak kehilangan harapan hanya karena tragedi ini,” ujarnya.
Sementara it, Kepala RS Bhayangkara, Kombes Pol. drg. Agung Hadi Wijanarko mengatakan bahwa luka di kepala korban akibat dari benturan benda tumpul telah diatasi. Pendarahan yang sebelumnya ada juga telah ditangani.
“Alhamdulillah, kondisinya jauh lebih baik. Secara klinis, penyembuhannya sudah mencapai 90 persen. Pasien juga sudah bisa berinteraksi lebih baik dibandingkan saat pertama kali dirawat. Namun, trauma psikologisnya yang perlu mendapat perhatian serius,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com