Demak, Mitrapost.com – Tanggul Sungai Wulan, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dipastikan kuat menahan debit air yang bertambah di musim penghujan ini.
Sebelumnya, tanggul Sungai Wulan pernah jebol sebanyak dua kali. Setelahnya, perbaikan pun dilakukan secara permanen. Sehingga kejadian bencana banjir tak kembali terulang.
“Tanggul kiri Sungai Wulan yang ada di Dukuh Norotiwo, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak ini dua kali terjadi banjir. Debit airnya saat itu cukup kencang dan deras, akhirnya bisa ditutup tanggul sementara dan sekarang bisa diperkuat dengan tanggul permanen,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Suharyanto.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Fikri Abdurrachman mengatakan bahwa konstruksi tanggul kali ini dilakukan dengan sangat bagus dan kuat sehingga tidak mudah jebol.
Masuk penghujung tahun, curah hujan diprediksi mengalami peningkatan. Sehingga berpotensi menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.
“Saat ini banyak terjadi banjir dan tanah longsor. Di Jawa Barat tercatat ada 39 kecamatan yang mengalami banjir dan longsor, termasuk di Ponorogo, Jawa Timur terjadi banjir akibat tanggul sungai jebol, walaupun tidak sebesar yang terjadi di Demak pada bulan Februari dan Maret 2024,” jelasnya.
Tanggul sungai dibangun dengan tinggi 9,5 meter ditambah dengan dinding penahan tanah yang dibangun dari sisi tanggul lebar berkisar 14 meteran dan panjang tembok beton penguat 301 meter.
“Di kaki dasar sungai juga ada perkuatan, sehingga bisa menahan air agar tanggul tidak mudah ditembus air,” jelasnya.
Bupati Demak Eisti’anah mengatakan bahwa saat ini cuaca sudah terkendali berkat modifikasi cuaca yang dilakukan.
“Kami juga berterima kasih karena berkat ada operasi modifikasi cuaca curah hujan bisa dikendalikan untuk kenyamanan masyarakat, karena prediksi dari BMKG curah hujan tinggi,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com