Mitrapost.com – Cek kesehatan mental gratis segera diterapkan di Indonesia. Masyarakat dianjurkan untuk mengunduh aplikasi SATUSEHAT untuk bisa menikmati layanan ini.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa melalui aplikasi tersebut, masyarakat bisa memilih puskesmas dan waktu untuk melakukan pengecekan kesehatan mental.
“Kalau dulu COVID-19 ada aplikasi Peduli Lindungi, saya imbau sekarang untuk unduh aplikasi SATUSEHAT dari sekarang. Karena di sana bisa daftar, pilih puskesmasnya di mana dan waktunya kapan. Hasilnya pun nanti akan dikirim secara digital lewat aplikasi SATUSEHAT,” jelasnya dilansir dari Antara.
Ada sebanyak 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik swasta yang siap melayani pemeriksaan awal kesehatan mental gratis.
Pengecekan kesehatan mental gratis ini dibagi menjadi dua program diantaranya untuk usia sekolah dan di luar usia sekolah (di bawah maupun di atas usia sekolah).
Untuk usia sekolah, pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap tahun ajaran baru dimulai. Sedangkan di luar usia sekolah dapat melakukannya melalui aplikasi, dengan mendaftar dan memilih jadwal. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal ulang tahun tiap orang ditambah satu bulan.
“Waktu pemeriksaannya pada saat ulang tahunnya mereka plus satu bulan, jadi misal yang ulang tahunnya Januari Februari Maret itu boleh sampai April. Ketika datang ke fasilitas kesehatannya hanya bawa KTP,” terangnya.
Skrining, jelasnya, akan dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan jiwa atau mental. Hal ini menjadi pemeriksaan awal untuk mengungkap adanya indikasi gangguan kesehatan mental. Diagnosis lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan spesifik yang dialami.
“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” jelasnya.
Pihaknya pun masih mendiskusikan kapan jadwal peluncuran program tersebut.
“Saya mau menghadap Bapak Presiden dulu, sudah dapet jadwal minggu depan untuk diskusi kapan. Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak harus koordinasi sama kepala daerah,” jelasnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com