Konservasi Mangrove di Pesisir Pantai Tluwuk Wedarijaksa Kini Telah Dirasakan Manfaatnya 

Pati, Mitrapost.com Konservasi mangrove yang berada di pesisir pantai Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KMMD) Kabupaten Pati, Sukarno menyampaikan bahwa masyarakat yang merasakan manfaat keberadaan hutan mangrove ini utamanya adalah petani tambak garam, ikan, serta nelayan kecil tradisional. Menurutnya, tanaman mangrove salah satu tanaman yang bermanfaat dalam mencegah abrasi secara alami.

Dia melanjutkan, pantai pesisir Tluwuk dalam setiap tahunnya pasti ada tanah timbul. Hal itu selalu dimanfaatkan oleh para pemuda Desa Tluwuk untuk menanam tanaman mangrove.

“Setiap tahun pasti ada tanah timbul, itu kita berupaya untuk kita tanami, sehingga luasnya bertambah terus, sehingga dampak positifnya ke nelayan kecil,” ujar Sukarno.

Saat ini, tanaman mangrove di pesisir pantai Tluwuk telah mencapai 25 hektar. Kawasan tersebut, saat ini juga tengah diupayakan untuk menjadi destinasi wisata alam yang menyajikan pemandangan mangrove.

Dia berharap, ke depannya pesisir pantai di Kecamatan Batangan sampai Dukuhseti dapat menyerupai pesisir pantai Tluwuk yang memiliki tanaman mangrove.

Adapun jenis tanaman mangrove yang tumbuh di pesisir Tluwuk yaitu, Rhizophora, Bruguiera serta Avicennia.

“Satu bulan yang lalu saat dihitung oleh mahasiswa Unnes itu ada 25 hektar. Jenisnya Avicennia, Rhizophora sama Bruguiera,” terang dia.

Lebih lanjut, selain mencegah abrasi, tanaman mangrove dinilai mampu menyerap polutan atau air yang berasal dari pembuangan tambak.

“Terus bisa menyerap polutan-polutan yang dibuang dari tambak sehingga air yang dimasukkan ke tambak itu relatif bagus,” pungkas Sukarno. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati