Pati, Mitrapost.com – Tidak khawatir dengan cuaca ekstrem, nelayan kecil tradisional yang berada di pesisir Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati tetap bisa menangkap hasil laut.
Tak hanya itu, pesisir Desa Tluwuk juga menjadi magnet para nelayan kecil tradisional dari Kecamatan Tayu.
Salah satu Tokoh Desa Tluwuk yang juga merupakan Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Kabupaten Pati, Sukarno menyebut bahwa nelayan kecil dari Kecamatan Tayu yang berlabuh di pesisir Desa Tluwuk setidaknya sejumlah 20-an nelayan.
Menurutnya, hal itu dipengaruhi keberadaan tanaman mangrove yang menjadikan muara lebih aman untuk tempat bersandar kapal kecil.
“Nelayan yang asli Tluwuk sekitar 20, yang orang pendatang itu juga 20-an,” kata Sukarno, saat dihubungi Mitrapost.com, Rabu (05/02/2025) siang.
Dia melanjutkan, saat ini para nelayan yang berada di pesisir Desa Tluwuk tengah menangkap hasil laut berupa ikan belanak dan juga karang.
“Baik itu yang mencari ikan maupun yang mencari kerang. Untuk saat ini musim kerang,” jelasnya.
Hasil tangkapan nelayan kecil, kata dia, per hari rata-rata mendapatkan kerang kurang lebih sekitar 40 sampai 50 kilogram. Para pembeli juga bisa langsung membeli hasil tangkapan nelayan kecil di pesisir Desa Tluwuk setiap hari sekitar pukul 10.00 WIB.
“Rata-rata Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Kurang lebihnya 40 sampai 50 kilogram kerang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, hadirnya puluhan nelayan kecil tradisional dari Kecamatan Tayu, dia menyampaikan sangat bermanfaat untuk mencegah endapan di muara pantai.
“Dampak dari perahu sendiri, itu muara tidak terjadi penutupan lumpur, karena sering dilewati perahu,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com