Semarang, Mitrapost.com – Perkumpulan sosial dan kebudayaan Tionghoa di Semarang membagikan cokelat kepada masyarakat.
Hal ini karena perayaan Cap Go Meh bebarengan dengan perayaan hari kasih sayang atau Valentine’s Day.
Perayaan ini dilakukan di Rasa Dharma, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah. Para tamu yang hadir nampak menggunakan pakaian merah dan pink.
Ketua Rasa Dharma, Harjanto Halim mengatakan Cap Go Meh kali ini juga ikut diikuti oleh Komunitas Difabel Mandiri, Kinasih, dan Komunitas Bisindo.
“Cap Go Meh ini hampir sama seperti ‘bada Syawal’, dua minggu setelah Imlek, sebagai penutup saat malam tanggal 15. Banyak berkah, itu doa yang diucapkan supaya kita lebih mantap,” kata Halim.
“Sekaligus untuk merayakan Valentine, membagikan coklat kepada semua orang. Jadi Valentine nggak cuma untuk pacar, tapi semuanya,” imbuh dia.
Perayaan Cap Go Meh menjadi wadah silaturahmi masyarakat. Adapun menu yang dihidangkan adalah lontong sayur dan ronde.
“Yang saya kaget ada ronde, karena itu bukan untuk Tionghoa peranakan, tapi untuk Tiongkok. Jarang sekali ada ronde,” ujar dia.
“Ronde itu bunder, manis, menghangatkan, semuanya harus utuh. Sedangkan lontong menjadi simbol akulturasi yang nyata di masyarakat, Kota Semarang khususnya,” imbuh Halim.
Halim mengatakan perayaan Cap Go Meh hampir sama dengan perayaan Idulfitri dengan budaya makan ketupat.
“Perayaan apapun, Cap Go Meh, Natalan, Lebaran, harusnya bisa menjalin silaturahmi antaretnis, antargolongan. Perayaan seperti ini harus bisa jadi jembatan dan pintu, jangan jadi pagar dan tembok,” ucap dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com