Pati, Mitrapost.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit Tuberculosis (TBC). Pasalnya target Dinkes Pati tahun 2025 menemukan penyakit TBC sebanyak kurang lebih 2.500-an.
“Kita mencari dan yang datang harus dilayani orang yang diduga TBC. Kemudian untuk yang menderita TBC sekitar 2.500 an (itu) targetnya, untuk tahun 2025 mempunyai PR sebanyak itu,” ujar PIC TBC Dinkes Kabupaten Pati, Yanti.
Dengan target ribuan, kata dia, bukan berarti Kabupaten Pati mempunyai pasien TBC banyak. Namun, sebaliknya, penemuan tersebut akan memperkecil penularan penyakit TBC.
Yanti menambahkan, mendeteksi penyakit TBC tidak mudah, setiap orang yang diduga terlebih dahulu melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) melalui dahak.
Adapun tempat yang dipergunakan TCM di Kabupaten Pati berada di RS Keluarga Sehat (KSH), RSUD Soewondo, Puskesmas Kayen, Juwana, Margoyoso II, Dukuhseti dan Balkesmas Wilayah Pati.
“Kasus sudah ditemukan, dengan syarat sudah ada pemeriksaannya yaitu Dahak, terus tes cepat Molekuler (TCM) ada di KSH, RSUD Soewondo, kemudian Puskesmas Kayen, Juwana, Margoyoso II, Dukuhseti dan Balkesmas Wilayah Pati,” jelasnya.
Dia menjelaskan, saat ini, Dinkes Pati secara aktif tengah berupaya mencari orang yang terduga TBC, baik melalui investigasi kontak, screening di sekolah maupun screening di tempat kerja.
“Kita sudah berusaha untuk melakukan penemuan kasus secara aktif,” imbuhnya.
Apabila ditemukan kasus, langkah selanjutnya, Dinkes Pati akan melakukan pendampingan secara rutin melalui UPTD Puskesmas.
“Pengobatan, yang pertama adalah pendamping, kalau pendampingan ini yang melakukan UPT Puskesmas,” ujarnya.
Selain pendampingan, kata dia, akan melakukan kunjungan ke rumah setiap satu bulan bersama Komunitas Mentari Sehat Indonesia.
“Jadi pasien-pasien tersebut dikunjungi tiap bulan, jenengan gimana keadaannya. Harusnya kan datang ya, tetapi ini tidak setiap pasien dikunjungi tiap bulan enggak, ini tertentu, mungkin mengidentifikasi pasien yang malas, dan ini dibantu oleh Komunitas namanya Mentari Sehat Indonesia,” tandasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com