Tes Kemampuan Akademik Jadi Pengganti UN, Ini Jadwal dan Mapel yang Akan Diujikan

Mitrapost.comTes Kemampuan Akademik (TKA) akan menjadi pengganti Ujian Nasional (UN) bagi siswa di sekolah.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin mengatakan bahwa ada lima mata pelajaran (mapel) yang akan diujikan untuk siswa kelas 12 SMA.

“Kita ada mata pelajaran yang di-assessment oleh negara, untuk SMA itu 3 mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan 2 pilihan mata pelajaran, jadi 5 (Mata pelajaran),” jelasnya dilansir dari Kompas.

Kemudian bagi siswa SD dan SMP, akan menjalani ujian empat mata pelajaran yaitau Bahasa Indonesia, Matematika, dan dua mata pelajaran pilihan.

“Untuk SD, SMP itu hanya dua mata pelajaran yang di-assessment oleh negara, Bahasa Indonesia, sama Matematika. Kemudian dua mata pelajaran pilihan,” ujarnya.

Jadwal pelaksanaan TKA untuk tingkat SMA direncanakan pada November 2025. Sedangkan untuk SD dan SMP bulan Februari 2026.

“TKA itu untuk kelas 12 (SMA) itu insya Allah November 2025. Untuk kelas 9 dan kelas 6 itu insya Allah Maret atau Februari 2026,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti TKA.

Meski begitu, ia menyebut jika TKA nanti sifatnya tidak wajib diikuti. Karena TKA diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan utamanya melalui jalur prestasi.

“Jadi dia untuk ikut itu tidak harus. Tapi kalau dia tidak ikut otomatis dia tidak punya nilai individual,” ujarnya.

TKA tidak diwajibkan karena sebelumnya UN dinilai menjadi pemicu stres.

“Kalau dulu diwajibkan dia stres karena wajib. Ini karena tidak wajib. Ya sudah kalau kira-kira dia stres ya jangan ikut,” ungkapnya.

“Tapi kalau mau dia siap mental dan ingin untuk misalnya melanjutkan ke jenjang di atasnya dan bisa punya peluang untuk belajar yang lebih tinggi lagi ya ikut (TKA),” lanjut dia.

Alasan lainnya diadakannya TKA adalah agar siswa Indonesia memiliki nilai individu yang bisa digunakan untuk mendaftar ke kampus luar negeri.

Ada masukan juga dari perguruan tinggi agar ada nilai individu siswa yang bisa mempermudah proses seleksi masuk perguruan tinggi.

“Ini juga masukan dari panitia penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi kita. Mereka perlu nilai individual bukan nilai sampling,” tuturnya.

“Sehingga karena itulah kami menyelenggarakan tes kemampuan akademik ini,” jelas dia. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati