Sejumlah Dosen Bakal Lakukan Audiensi dengan Mendiktisaintek Bahas Tukin

Mitrapost.comSejumlah dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adiksi) Pusat bakal melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto untuk membahas perihal tunjangan kinerja (tukin).

Audiensi bakal digelar pada hari ini Selasa (11/3/2025) pagi. Wakill Ketua Adaksi Pusat, Anggun Setiawan mengatakan, pihaknya akan memastikan sejumlah hal. Seperti jadwal pencairan Tukin, mekanisme perhitungan dan kebijakan peraturan, persyaratan pembayaran dan aspirasi “Tukin For All”.

“Kami Adaksi audiensi dengan Mendiktisaintek jam 09.00 pagi ini. Adapun agenda utama dalam audiensi ini adalah pembahasan soal tunjangan kinerja (Tukin) bagi dosen ASN di seluruh Indonesia,” ujarnya dilansir dari Kompas.

Baca Juga :   Viral: Mahasiswi Universitas Sriwijaya Curhat Dicabuli Dosen Pembimbing

Perwakilan dosen yang akan mengikuti audiensi ada 13 orang dari Adaksi. Pada kesempatan audiensi nanti, mereka juga akan terbuka terkait kegelisahan dan keluhan para dosen.

“Kami audiensi untuk meminta penjelasan ke menteri soal Tukin. Kami berharap adanya kepastian kapan Tukin dosen akan dicairkan, nominalnya berapa, meng-cover berapa dosen, mekanisme pencairannya seperti apa,” lanjutnya.

Sebelumnya, anggaran untuk tukin dosen ASN tidak ada. Hal itu pun menuai protes. Pemerintah akhirnya berencana mencairkan dana Tukin Rp2,5 triliun untuk dosen ASN di bawah Kemdiktisaintek.

“Anggaran ini ditujukan kepada Dosen ASN PTN Satker, PTN BLU yang belum menjalankan remunerasi, dan ASN yang ditugaskan di LLDIKTI, yang berjumlah 33.957 dosen,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Khairul Munadi.

Baca Juga :   Gelar Audiensi di DPRD Pati, Persatuan Perangkat Desa Sempat Naik Darah

Namun Anggun menyebut jika dana Rp2,5 triliun yang disetujui DPR tersebut hanya bisa diberikan kepada sepertiga tukin dosen ASN Kemendikti-Saintek.

“Kami ingin memastikan anggaran Tukin untuk dosen ASN Kementerian Dikti Saintek dibayarkan semua. Tidak setengah, tidak separuh. Tidak sepertiga dari dosen-dosen yang ada di Indonesia yaitu sekitar 80.000-an,” ujarnya pada Senin (3/2/2025) lalu.

Tak hanya itu, ia meminta tukin juga dibayarkan secara akumulasi sejak tahun 2020.

“Karena aturannya sudah lengkap. UU ada, perpres ada, Permendikbud ya ada tapi tidak pernah dibayarkan oleh negara,” jelasnya. (*)