Mitrapost.com – Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat dihentikan sementara imbas kasus kekerasan seksual oleh dokter residen Universitas Padjajaran (Unpad).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan bahwa hal itu telah dikomunikasikan dengan pihak rumah sakit.
“Kemenkes juga sudah menginstruksikan kepada Dirut RSUP Hasan Sadikin untuk menghentikan sementara waktu, selama 1 bulan,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Sikap tersebut diambil sebagai bentuk tindakan tegas atas kasus yang terjadi. Selama program dihentikan, evaluasi perlu dilakukan menyeluruh terhadap pengawasan dan tata kelola kegiatan residensi.
Evaluasi akan dilakukan dengan melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sebagai pihak akademik.
“Untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan pengawasan serta tata kelola bersama FK Unpad,” jelasnya.
Sedangkan pelaku kekerasan seksual tersebut telah ditahan sejak 23 Maret 2025. Statusnya sebagai mahasiswa dan Priguna Anugerah Pratama (PAP) telah dicabut. Dan proses hukum pun berjalan dan ditangani oleh Polda Jawa Barat.
“Saat ini yang bersangkutan sudah dikembalikan ke pihak Unpad dan diberhentikan sebagai mahasiswa serta diproses secara hukum oleh Polda Jawa Barat,” jelasnya.
Kemenkes juga telah meminta Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) pelaku, sehingga membatalkan Surat Izin Praktek (SIP) milik pelaku.
Sebelumnya, dokter residen anestesi Unpad diduga melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien yang dirawat di RSHS. Dugaan pemerkosaan terjadi di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS dengan modus pemeriksaan darah. (*)
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
