Pati, Mitrapost.com – Bupati Pati, Sudewo memastikan tidak ada permainan uang dalam seleksi pegawai di rumah sakit umum daerah (RSUD) Soewondo.
Dia berujar apabila ada permainan uang dalam seleksi pegawai di RSUD Soewondo Pati ini, pihaknya bakal menindak tegas dengan memutus hubungan kerja.
“Kalau memang ada permainan uang dalam seleksi rumah sakit Soewondo ini meskipun dia sudah di SK-kan sudah ditetapkan laporkan kepada saya pasti saya pecat,” ujar Sudewo di pendopo Kabupaten Pati, Jum’at (11/04/2025) kemarin sore.
Proses seleksi ini, kata dia, memang berdampak terhadap ratusan pegawai honorer yang tidak mempunyai kompetensi. Namun, dengan langkah ini, menurutnya akan membuat RSUD Soewondo Pati bakal berbenah menjadi lebih baik.
Dalam pengurangan pegawai honorer, tambah dia sudah dimaksimalkan menggunakan cara profesional yaitu dengan seleksi tes. Terlebih di tahun yang lalu cara tersebut tidak diterapkan pada saat merekrut pegawai honorer di RSUD Soewondo Pati.
“Saya kurangi, kurangi itu pun dengan cara profesional tes, seleksi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pada saat merekrut tenaga honorer di tahun lalu, diduga ada indikasi penyuapan uang hingga ratusan juta rupiah.
“Harusnya yang laporan itu saya, karena sistem penerimaannya itu tidak prosedural, karena tiba-tiba masuk dan indikasinya kuat pakai sogok menyogok satu orang Rp80 juta Rp100 juta,” ungkapnya.
Sebagai informasi, dari total 503 pegawai honorer RSUD Soewondo Pati, sejumlah 216 pegawai honorer dinyatakan gugur dalam proses seleksi tes kemampuan dasar (TKD). Selanjutnya pada tanggal 10 sampai 11 April 2025 kemarin, sejumlah 287 pegawai honorer yang lulus tengah melakukan tes wawancara.
Peserta yang lulus dalam tes wawancara akan melanjutkan tes kesehatan jiwa minnesota multiphasic personality investory (MMPI). Hasilnya pun direncanakan bakal diumumkan pada Kamis, 17 April 2025. (*)

Wartawan Mitrapost.com