Sukatani Tampil di Sukolilo Memperingati Hari Bumi

Mitrapost.com – Band viral Sukatani diketahui hadir di Omah Sonokeling, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Pati untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi.

Acara yang digelar oleh warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan penampilan band Usman and The Blackstones.
Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, Gunretno mengungkapkan bahwa peringatan Hari Kartini dan Bumi memang selalu dilakukan setiap tahun.

“Sebelum itu 12 April lahirnya kajian hidup strategis yang diperintahkan Presiden Joko Widodo yang kami minta KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) di wilayah Pegunungan Kendeng utara,” kata Gunretno, dikutip dari Detik Jateng pada Selasa (22/4/2025).

Rangkaian acara ini diawali dengan pembacaan puisi yang dibawakan oleh Wiji Kendeng.

“Tanggal 14 April kami datang di DPR, ke polisi, tentang tambang di Pegunungan Kendeng marak. Biarkan begitu saja ketika kami lapor tidak ada kegiatan, maka kami datang ke lokasi tambang,” jelasnya.

“Karena yang dirugikan ini masyarakat dan petani secara luas,” imbuh dia.

Penampilan Sukatani dan Usman and The Blackstones juga turut menyuarakan tentang kepedulian terhadap lingkungan dan rasa sayang terhadap bumi.

“Karena ini hari bumi di mana ibu bumi yang melahirkan semua ciptaan. Di mana dibesarkan dari hasil butiran padi bukan bongkahan batu terus ditambang untuk memupuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan bagaimana ke depan memikirkan kerusakan lingkungan,” kata dia.

Tidak lupa, sedulur Kendeng juga turut mengenang warga Kendeng yang melakukan aksi mengecor kaki di Jakarta dan meninggal pada aksi tersebut.

“Di kami ada Kartini Kendeng yang pernah juga mengecor kaki berani mati karena memikirkan ke depan Indonesia dibelenggu semen daripada over produksi tahun 2014, pemerintah mengeluarkan izin seenaknya untuk tambang semen. Maka jangan belenggu anak cucu kami dan belenggu kaki itulah Kartini Kendeng,” kata dia.

Sementara itu Gitaris Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti mengatakan dirinya memetic Pelajaran melihat perjuangan warga Kendeng untuk menyuarakan kaum tertindas.

“Satu hal yang begitu penting bagi saya adalah pelajaran yang kami dapat perjuangan dari kawan-kawan dan bapak-bapak ibu-ibu di Kendeng ini menjadikan sebuah cerminan bagi kami untuk bisa berjuang menjalani kehidupan yang menindas,” ujar Gunretno.

“Teman di sini juga belajar banyak yang berjuang selama puluhan tahun melawan tambang,” tambah dia. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati