Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Yeti Kristianti meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk melakukan pelatihan petambak garam demi meningkatkan produksi di tahun 2025.
Dia mengungkapkan, selain pelatihan yang diberikan, pihaknya juga menyarankan agar infrastruktur mendapat dukungan dari Pemkab Pati.
“Kemudian pembangunan infrastruktur, pelatihan petambak dan juga mendorong inovasi teknologi dalam proses pembuatan garam,” kata Yeti, Rabu (23/04/2025).
Pihaknya juga mendorong penggunaan teknologi geomembran atau geoisolator di meja garam. Diketahui, teknologi tersebut mampu membuat kualitas garam menjadi bagus.
“Penggunaan metode geomembran, misalnya, telah terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan oleh petambak lokal,” paparnya.
Terpisah, Pengelolaan Ekosistem Sistem Laut dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Triana Shinta Dewi menuturkan bahwa musim produksi garam di tahun 2025 ini diperkirakan dimulai pada bulan Mei. Karena bulan April ini masih ada musim penghujan. Sedangkan, produksi efektif berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus.
“Petani akan mulai di bulan Mei, karena bulan April masih terjadi hujan,” jelas Triana.
Dia mengungkapkan, saat ini, lahan garam masih menjadi tambak ikan. Diketahui, lahan pesisir Pati mulai dari Kecamatan Batangan sampai Kecamatan Dukuhseti mempunyai dua fungsi, yaitu saat musim hujan petambak akan berbudidaya ikan. Sebaliknya saat musim kemarau lahan ikan akan berubah menjadi tambak garam. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com