Mitrapost.com – Dosen asal Semarang ditemukan tewas di kamar kosnya, daerah Padukuhan Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman. Korban berinisial MN (30) tersebut ditemukan telah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah dan hampir membusuk.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian membenarkan penemuan jasad korban di kamar kos Sleman. Kejadian tersebut dilaporkan oleh pemilik kos inisial D kepada polisi, sehingga pihaknya beserta tim Inafis dan dokter forensik tiba datang ke lokasi kejadian.
“Pemilik kos dapat laporan dari penghuni lain, setelah lakukan pemeriksaan oleh pemilik kos diketemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah,” terangnya, dikutip Detik, Selasa (22/4/2025).
Menurut keterangannya, korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari satu hari. Hal itu berdasarkan keterangan para saksi yang menghirup bau tidak sedap sejak Sabtu (19/4/2025) dan jasad yang sudah mengalami pembusukan.
“Nanti hasil dari forensik. Namun memang ada keterangan saksi, itu sebenarnya dari Sabtu kemarin sudah mulai ada aroma tidak enak,” ujarnya.
Sebagai informasi, jasad MN ditemukan pada Selasa (22/4/2025) pagi, saat seorang penghuni kos mengeluh bau tak sedap berasal dari lantai 2. Pemilik kos inisial D kemudian mengecek bau yang berasal dari kamar MN, dan mendapati korban telah tergeletak.
“Sekitar jam 07.50-an anak kos WA. Tiba-tiba ya ada bau nggak enak, jadi saya langsung naik ke lantai 2,” kata Dimas, dikutip Detik, Selasa (22/4/2025).
“Tapi nggak berani buka pintu, karena jendelanya buka. Jadi saya coba gordennya, ternyata udah ini (tergeletak). Jadi saya langsung turun ke Pak RT,” lanjutnya.
Sepengetahuannya, korban merupakan salah satu mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan jenjang S3. Sebelum ditemukan meninggal, korban terakhir kali terlihat pada Kamis (17/4/2025) pekan lalu.
“Kalau saya terakhir ketemu agak lama, tapi Ibu katanya Kamis ketemu pas ambil makanan dari ojol. Setahu saya dia tuh lanjut S3,” jelasnya.
Sementara ini polisi telah mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi. Selain itu, Adrian juga belum bisa memastikan apakah MN merupakan korban pembunuhan atau bukan.
“(Soal dugaan pembunuhan) Nanti nunggu hasil forensik,” pungkasnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com