Mitrapost.com – Sejarah Indonesia bakal ditulis ulang. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut jika penulisan ulang sejarah Indonesia ini tak ada kaitannya dengan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Ia mengatakan, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Terlebih dua hal tersebut ditangani oleh kementerian yang berbeda.
Kementerian Kebudayaan sendiri saat ini masih melakukan pengkajian terkait hal tersebut.
“Tidak, beda itu. Tidak berkaitan,” ujarnya dilansir dari Bisnis.com.
Meski begitu, ia menilai jika Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Fadli menyebut jika Soeharto berjasa dalam peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Dimana, jelasnya, saat itu Soeharto yang berpangkat Letnan Jenderal mendapat perintah dari Presiden Soekarno untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban pasca peristiwa G30S PKI.
“Jadi dulu kalau tidak ada Letnan Jenderal Soeharto, Indonesia ini tidak akan ada ya, karena semua pimpinan negara ini waktu itu semuanya ditangkapi oleh Belanda,” jelasnya.
Menurutnya, pemberian gelar pahlawan sudah selayaknya dilakukan sejak dulu.
“Masih banyak pahlawan yang belum diberi gelar pahlawan, misalnya kepada Pak Harto, lalu Gus Dur, tapi kan mereka belum dapat gelar itu,” katanya. (*)

Redaksi Mitrapost.com