Pati, Mitrapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap ada harga ketela di Bumi Mina Tani dapat stabil seperti komoditas yang lain.
Ketua Komisi B Muslihan menyampaikan adanya harga yang stabil akan menyejahterakan petani ketela lokal. Hal itu juga akan memberikan semangat para petani khususnya ketela.
“Tetapi yang ketela ini kan sudah termasuk lokal yang memang potensi di Pati dengan harga tidak stabil akhirnya para petani juga mengalami keluh kesah,” ujar Muslihan.
Kemudian, pihaknya meminta kepada Pemkab Pati agar turut memperjuangkan terkait harga ketela sehingga bisa sama dengan komoditas lain seperti padi.
“Sehingga harapan kami pemerintah juga harus aktif untuk merespon supaya nanti petani ketela ini bisa disamakan kepada petani-petani yang lainnya. Setidaknya standar harga itu ada,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Pasopati Kabupaten Pati, Pandoyo berharap ke depan adanya pengaruh Pemkab Pati harga. Sehingga petani ketela bisa lebih sejahtera. Dia mengungkapkan harga ketela akhir-akhir ini hanya menyentuh Rp1.650 per kilogram.
“Harapan kami ke depan adanya intervensi dari pemerintah dalam artian bahwa harga bisa kembali dan tidak berubah sewaktu-waktu,” jelas Pandoyo.
Lebih lanjut, Pandoyo menyebut petani ketela di Kabupaten Pati terdapat sekitar 35 persen. Hal itu menjadikan Kabupaten Pati menjadi salah satu daerah pemasok tepung tapioka secara Nasional.
“Kalau di Pati sekitar 35 persen petani itu kan petani ketela, jadi termasuk pemasok yang luar biasa untuk tepung tapioka secara Nasional,” jelasnya. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com