Mitrapost.com – Musibah dikaitkan dengan peristiwa tak terduga, sering kali membawa kesulitan dan penderitaa, seperti bencana alam, kecelakaan, dan kejadian buruk lain. Musibah ini bisa dialami oleh siapa saja, baik orang kaya maupun orang miskin, orang sehat maupun sakit.
Allah SWT menurunkan musibah sebagai bentuk ujian maupun cobaan kepada hamba-Nya. Meski demikian, menurut pandangan Islam, setiap musibah memiliki hikmah dan tujuan tertentu, seperti menguji kesabaran, meningkatkan keimanan, atau membersihkan dosa.
Dari ‘Aisyah, Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih menyakitkan darinya kecuali Allah mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan,” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadist lainnya, Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda, “Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya,” (HR. Bukhari).
Sementara itum, terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh orang yang sedang dilanda musibah. Harapannya, Allah SWT meringankan kepedihan, sekaligus memberikan hikmah pada setiap kejadian yang dialami.
Mengumandangkan azan
Dilansir dari NU Online, Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya, Tuhfatul Muhtaj memaparkan beberapa keadaan disunahkan mengumandangkan azan di luar shalat, termasuk saat bersedih hati maupun mengalami musibah.
: قَدْ يُسَنُّ الْأَذَانُ لِغَيْرِ الصَّلَاةِ كَمَا فِي آذَانِ الْمَوْلُود ، وَالْمَهْمُومِ، وَالْمَصْرُوعِ، وَالْغَضْبَانِ وَمَنْ سَاءَ خُلُقُهُ مِنْ إنْسَانٍ، أَوْ بَهِيمَةٍ وَعِنْدَ مُزْدَحَمِ الْجَيْشِ وَعِنْدَ الْحَرِيقِ قِيلَ وَعِنْدَ إنْزَالِ الْمَيِّتِ لِقَبْرِهِ قِيَاسًا عَلَى أَوَّلِ خُرُوجِهِ لِلدُّنْيَا لَكِنْ رَدَدْته فِي شَرْحِ الْعُبَابِ وَعِنْدَ تَغَوُّلِ الْغِيلَانِ أَيْ تَمَرُّدِ الْجِنِّ لِخَبَرٍ صَحِيحٍ فِيهِ، وَهُوَ، وَالْإِقَامَةُ خَلْفَ الْمُسَافِرِ
Artinya: “Disunnahkan adzan di selain akan melaksanakan shalat, yaitu 1) saat azan untuk bayi yang baru lahir, 2) orang yang sedang bersedih hati, 3) orang yang menderita penyakit epilepsi, 4) orang yang sedang marah, 5) orang atau binatang yang memiliki perangai buruk, 6) saat perang sedang berkecamuk, 7) saat kebakaran, 8) dan dikatakan juga ketika menurunkan mayat pada liang kubur dengan mengqiyaskan saat awal terlahirnya ke dunia, namun aku (an-Nawawi) menentang kesunnahannya dalam syarh al-‘Ubab, 9) saat terdapat gangguan jin berdasarkan hadits yang shahih di dalamnya, 10) juga adzan dan iqamah dalam penyambutan musafir.”
Mengucapkan kalimat tarji’
Kami meriwayatkan dari kitabnya Ibnu Sunni, dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hendaklah salah seorang dari kalian mengucapkan kalimat Istirja’ (Innalillahi wa inna ilaihi raji’un) ketika mendapati sesuatu (musibah), bahkan hanya sekadar tali sandal yang terputus. Sebab, hal itu juga termasuk dari beberapa musibah.”
Dari hadits di atas, Imam Al-Munawi dalam kitabnya, Faidhul Qadir memberikan keterangan,
(ليسترجع أحدكم في كل شيء حتى في) انقطاع (شسع نعله فإنها) الحادثة التي هي انقطاعه (من المصائب) التي جعلها الله سببا لغفران الذنوب
Artinya: “Hendaklah salah seorang dari kalian mengucapkan kalimat Istirja’ (Innalillahi wa inna ilaihi raji’un) ketika mendapati sesuatu (musibah), bahkan hanya sekadar tali sandal yang terputus. Sebab, hal itu juga termasuk dari beberapa musibah, yang mana dapat mendatangkan ampunan Allah dari berbagai dosa.” (Imam Al-Munawi, Faidhul Qadir, [Mesir, Maktabah at-Tijariyyah: 1356 H], jilid V, hlm. 355).
Membaca doa
Dikutip dari laman NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini,
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” (*)

Redaksi Mitrapost.com