Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bakal rutin melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir untuk melestarikan tanaman mangrove. Upaya itu untuk menanggulangi banjir rob di pesisir Pati.
Diketahui banjir rob terjadi di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu mulai pertengahan bulan Mei hingga Senin (02/06/2025). Saat ini sebanyak 35 rumah di RT 5 RW 1 dan 110 hektar tambak masih terendam.
Pengelola Ekosistem Laut dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Triana Shinta Dewi mengatakan bahwa kewenangan mengatasi banjir rob berada di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini DKP Pati hanya melakukan pembinaan kepada masyarakat pesisir.
Hal itu berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 mengatur kewenangan Provinsi Jawa Tengah tentang sumber daya alam laut mulai dari garis pantai hingga 12 mil.
“Kalau dulu sebelum ada Undang-undang 23 Kabupaten masih punya 0 sampai 4 mil masih kewenangan Kabupaten, tapi sekarang setelah ada Undang-undang 23 itu kabupaten tidak punya lagi. Sekarang sudah di Provinsi,” jelas Triana ditemui di kantor.
Dia menyampaikan bahwa tahun 2025, banjir rob terbesar ada di Desa Tunggulsari Tayu. Adanya kejadian itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Kalau Tunggulsari Tayu ini memang rob, pasang paling tinggi sampai ke pemukiman,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Kelompok Kerja Mangrove (KKMD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno meminta agar Pemkab Pati bisa mengambil langkah atasi banjir rob, utamanya di Desa Tunggulsari, Tayu.
Ke depan untuk meminimalisir terjadinya banjir rob, tambah dia, penanaman mangrove harus digiatkan kembali.
“Harus digiatkan kembali, bahkan tidak hanya di pantainya harus sudah merambah ke pinggir desa,” pungkas Sukarno. (*)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
