Mitrapost.com – Terdapat keutamaan-keutamaan sedekah di hari Jumat. Terlebih, hari Jumat merupakan salah satu waktu terbaik bagi umat Islam untuk berbuat kebaikan, termasuk menyedekahkan harta bendanya kepada orang yang membutuhkan.
Sedekah adalah istilah berasal dari bahasa Arab ‘shadaqah’, yang berasal dari kata sidiq berarti kebenaran. Sementara itu, menurut BAZNAS, pengertian sedekah adalah harta atau non harta bukan zakat milik seseorang atau suatu lembaga dikeluarkan untuk kebaikan bersama.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Ibrahim ayat 31,
قُل لِّعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُواْ يُقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَيُنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلانِيَةً مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيهِ وَلاَ خِلاَلٌ ﴿3١﴾ سورة إبراهيم
Artinya: “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.”
Lantas, apa saja keutamaan-keutamaan sedekah tersebut menurut Islam? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut, dilansir dari laman Almanhaj!
Apa keutamaan bersedekah?
Sedekah dapat meredakan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka Allah Ta’ala” (Shahih at-Targhib).
Selain itu, sedekah menghapuskan kesalahan dan memadamkan percikan apinya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api,” (Shahih at-Targhib karya Asy-Syaikh Al-Albani).
Sedekah juga menjaga pelakunya terhindar dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan).”
Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya, hingga digelar pengadilan di antara manusia”
Sedekah juga merupakan penawar untuk berbagai jenis penyakit jasmani maupun rohani, serta sebagai penolak bala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Obatilah penyakit-penyakit kalian melalui sedekah.”
Ibnu Syaqiq menuturkan, “Aku mendengar Ibnul Mubarak ditanya oleh seorang pria mengenai nanah yang terus keluar dari lututnya sejak tujuh tahun lalu. Sebenarnya ia telah berobat dengan bermacam-macam pengobatan, dan ia pun telah berkonsultasi dengan banyak dokter, namun belum membuahkan hasil. Maka beliau menjawab, “Pergilah dan galilah sumur di daerah yang membutuhkan air. Maka sungguh aku berharap di sana akan muncul mata air dan (dengan usaha itu dapat) menghentikan darah yang keluar dari lututmu. Maka pria itu melakukannya, lalu sembuh,” (Shahih at-Targhib).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga bersabda, “Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim,” (HR. Ahmad).
Dalam wasiat Yahya kepada Bani Israil, “Allah memerintahkan kepada kalian bersedekah, maka perumpamaan hal itu seperti ibarat seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh, kedua tangannya diikat ke lehernya, lalu mereka membawa pria tersebut untuk mereka penggal lehernya. Lalu tawanan ini berkata: ‘Saya tebus (diriku) dari kalian dengan (tuntutan tebusan) sedikit dan banyak’. Lalu ia pun menebus dirinya dari mereka.” (Shahihul Jami’). (*)

Redaksi Mitrapost.com