Mitrapost.com – Setiap umat muslim pasti menginginkan semua doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Doa bisa disebut sebagai bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya, yang dilakukan dengan sadar, ikhlas, dan percaya akan dikabulkan.
Allah SWT melalui firmannya dalam surat Ghafir ayat 60 memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa kepada-Nya,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠
Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Meski demikian, terdapat beberapa perkara yang dipercayai bisa menghalangi terkabulnya doa. Lantas, apa saja perkara yang harus dihindari oleh semua umat muslim itu? Simak penjelasannya berikut, dilansir dari laman NU Online!
Makan harta haram
Nabi saw bersabda, “Seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’, Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?” (HR Muslim).
Zalim terhadap orang lain
Dalam suatu hadist, diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”
Lalai terhadap Allah SWT
Rasulullah bersabda, “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai,” (HR at-Tirmidzi).
Memutus silaturahmi
Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا
Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu,” (QS An-Nisa: 1).
Rasulullah saw juga bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari,” (HR Al-Bukhari dan Muslim). (*)

Redaksi Mitrapost.com