Mitrapost.com – Tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali diduga karena mengalami kebocoran dan faktor cuaca. Sampai saat ini, insiden tersebut menyebabkan 6 korban tewas, 30 orang selamat, sementara lainnya masih dalam pencarian.
“Survivor yang bisa diselamatkan ada 30 orang, dengan enam orang kondisi meninggal dunia,” terang Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator, di Banyuwangi, Kamis (3/7/2025), dikutip CNN Indonesia.
Sementara itu, Ferry selaku operator penyeberangan kapal menyebutkan bahwa pihaknya sempat mendapatkan informasi bahwa kru kapal sempat meminta tolong, sebelum black out atau pemadaman pada Kamis (3/7/2025) dini hari WITA.
“Terdengar informasi di channel 17 untuk KMP. Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal,” terangnya, dikutip dari Detik
Dari laporan yang diterima, insiden kebocoran mesin kapat membuat posisi kapal terbalik dan hanyut ke arah selatan di titik koordinat -08°09.371′, 114°25, 1569.
Sementara itu, Ni Putu Cahyani Negara, Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) menduga bahwa faktor cuaca juga bisa jadi penyebabnya.
“Informasi dari BMKG hari ini ombak sekitar 1.7 meter hingga 2.5 meter,” kata Cahyani.
Sebelumnya, kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk tersebut menampung 65 kru dan penumpang pada Rabu (2/7/2025) WIB. Namun, tak lama kemudian, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali. (*)

Redaksi Mitrapost.com