Mitrapost.com – Penggunaan kecerdasan buatan (AI) di sektor kesehatan dinilai berisiko tinggi. Hal itu diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, Raden Wijaya Kusumawardhana.
“Kalau dibilang berisiko tinggi pada layanan kesehatan memang betul,” ujarnya dilansir dari Kompas.
“Layanan kesehatan tidak boleh sejauh itu (pemanfaatan AI-nya). Itu berisiko tinggi. Karena mencakup keselamatan nyawa seseorang,” lanjutnya.
AI memang bisa membantu dalam proses diagnosis, namun keputusan medis tetap harus dikembalikan ke tenaga kesehatan manusia. Sehingga AI tak bisa digunakan secara menyeluruh.
“Berisiko tinggi itu bukan berarti dilarang ya, artinya tidak semata-mata membiarkan layanan kesehatan diserahkan pada AI,” ujarnya.
“Misalkan, Halodoc menggunakan AI untuk mendiagnosis penyakit. Harus tetap konsultasi dengan dokter yang manusia, apalagi penyakit-penyakit yang sudah berhubungan dengan bagian tubuh dalam. Ada kode etik medis yang harus dicermati,” lanjutnya.
Ia menegaskan jika peran dokter tak dapat digantikan dengan AI. Terlebih terkait diagnosis kompleks, penerbitan resep, hingga keputusan medis lanjutan. Selain itu, ada kode etik kedokteran yang perlu dijakankan.
“Karena dokter harus melihat. Kan bisa jadi ada penyakit bawaan gitu. AI mungkin dari foto saja mendeteksi benjolan tidak bisa, kalau dokter juga harus cek MRI atau CT-scan,” ujarnya.
“Ini untuk memastikan (penyakit dan cara mengobatinya). Atau, jangan-jangan ya lipoma, atau memang betul kanker. Karena nanti memberikan diagnosisnya bisa keliru. Apalagi menerbitkan resep,” lanjutnya.
Nantinya, penggunaan AI di sektor kesehatan akan diatur oleh pemerintah. Pembahasan regulasi telah dilakukan lintas kementerian dan lembaga, dan diharapkan segera masuk ke tahap legislasi.
“Kita harapkan minimal bisa Perpres dulu. Syukur-syukur bisa naik satu tingkat di atasnya,” jelasnya.
“Kalau Undang-Undang, prosesnya memang lebih lama. Tapi kita dorong agar segera selesai, karena ini menyangkut keselamatan masyarakat juga,” lanjutnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com