Mitrapost.com – Banyak ikan mati di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali. Fenomena ini dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan masyarakat dan membuat tidak nyaman wisatawan.
Oleh karena itu, pembersihan bangkai ikan pun dilakukan pada Rabu (16/7/2025). Pemerintah Kabupaten Bangli, TNI, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS), relawan, dan masyarakat setempat saling bahu-membahu membersihkan.
Apa Penyebabnya?
Fenomena kematian ikan di danau tersebut diduga kuat karena adanya peningkatan kadar belerang di danau tersebut. Sehingga menyebabkan kadar oksigen di air menurun.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma berharap dengan pembersihan yang dilakukan, tidak timbul pencemaran dan ekosistem danau tetap terjaga.
“Diharapkan, dengan upaya kolektif ini, Danau Batur dapat segera pulih dan kembali menjadi danau yang bersih dan lestari,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Bangkai ikan yang mati kebanyakan merupakan jenis mujaer. Jumlahnya diperkirakan mencapai 9 ton.
“Dari hasil kerja kita tadi, kita dapat 3 truk, kalau rata-rata isi truknya 3 ton, berarti 9 ton yang bisa kita angkut hari ini,” ujarnya.
Jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Batur mencapai 12 ribu. Sedangkan yang terdampak dari semburan belerang diperkirakan sepertiganya.
“Kerugian masing-masing, sudah pasti cukup besar. Karena ikan menjelang panen. Namun estimasi jumlah kematian ikan, kita masih belum bisa kalkulasi,” ujarnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com