Pati, Mitrapost.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati akan melakukan monitoring ke sejumlah pasar yang ada di Bumi Mina Tani. Hal itu dilakukan dalam rangka menyikapi adanya isu beras oplosan.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Bakti Junior Isroni mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum menemukan indikasi adanya beras oplosan di Pati. Namun, sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan berencana melakukan monitoring ke tiga pasar minggu depan.
“Sementara informasi di Kabupaten Pati belum ada, insya Allah kita minggu depan akan melakukan kegiatan monitoring di lapangan di beberapa pasar salah satunya di pengecer, kita mau mengecek apakah ada informasi tersebut yang beredar di lapangan,” ujar Isroni ditemui di kantor, Jum’at (18/07/2025).
Pihaknya juga akan memberikan teguran kepada pengecer apabila menemukan indikasi adanya beras oplosan beredar.
“Nanti kita akan berikan, pertama, mungkin teguran untuk pengecer tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya memastikan ketersediaan beras di Kabupaten Pati cukup selama tiga bulan ke depan. Hal itu dikarenakan beberapa minggu sudah masuk masa panen raya.
“Insya Allah masih aman. Kurang lebih tiga bulan ke depan, insya Allah masih aman ketersediaan beras,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk beras SPHP yang digulirkan dari pemerintah melalui Perum Bulog juga mulai tersedia di tiga pasar Kabupaten Pati. Menurutnya beras tersebut akan bisa membantu ketersediaan pangan untuk masyarakat.
“Kalau beredarnya cukup kalau beras SPHP. tadi ada informasi sudah masuk di tiga pasar, Pasar Sleko II, Pasar Rogowangsan dan Pasar Puri. Membantu stabilisasi kondisi ketersediaan pangan di pasar,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com