Viral Siswa SMP di Blitar Dikeroyok Saat MPLS, 18 Siswa Diperiksa

Mitrapost.comViral di media sosial (medsos) video yang menunjukkan seorang siswa SMP di Blitar dikeroyok saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sementara itu, banyak siswa lain yang menyaksikan tanpa ada yang melerai.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blitar, Adi Andaka mengonfirmasi jika benar ada kejadian tersebut.

Pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (18/7/2025) di SMP Negeri yang ada di Kecamatan Doko.

“Benar, kejadian pada Jumat (18/7) kemarin saat anak-anak kerja bakti di sekolah tersebut. Semua masih kelas 7, baik terduga pelaku dan korban masih satu kelas tapi masih kami dalami,” ujarnya dilansir dari Detik.

Kronologi kejadian

 Pengeroyokan itu dipicu oleh saling ejek. Peristiwa bermula dari korban yang siswa baru berinisial WV (12) dipanggil kakak kelasnya dan diajak ke kamar mandi belakang sekolah.

Di sana, ternyata sudah ada sekitar 20 siswa yang berkumpul. Kekerasan pun terjadi.

“Mulanya ada seorang siswa memukul pipi kiri korban dan menendang bagian perut korban. Aksi tersebut diduga memicu siswa lain ikut melakukan pengeroyokan secara bersama-sama,” ujar Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo.

Korban lantas diancam agar tak melaporkan kejadian itu kepada guru atau orang tuanya.

“Kami sudah meminta korban untuk visum, dan meminta keterangan saksi. Gelar perkara juga akan kami laksanakan dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mohon waktu,” jelasnya.

Dari investigasi pihak sekolah, ada 12 anak yang diduga terlibat. Termasuk satu korban dan tiga terduga pelaku.

Pihak sekolah disebut pun telah turun tangan. Para terduga pelaku telah meminta maaf kepada korban dalam pertemuan di rumah korban dan disaksikan oleh kepala dusun serta bhabinkamtibmas setempat.

“Kami sudah mendapatkan informasi dari pihak sekolah, bahwa memang benar ada kejadian itu pada Jumat (18/7). Mereka sudah meminta maaf kepada keluarga korban, didampingi dengan kepala dusun dan bhabinkamtibmas di rumah korban,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blitar, Adi Andaka.
“Mereka meminta maaf di rumah korban, kemudian ada kesepakatan bahwa keluarga korban meminta jaminan keamanan selama di sekolah dan di luar. Kemudian para pelaku agar dibina oleh babinsa dan bhabinkamtibmas setempat,” lanjutnya.

Namun informasi itu masih diklarifikasi pihaknya kepada yang bersangkutan.

Sementara itu, Satreskrim Polres Blitar mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan atas kejadian itu.

“Kami sudah menerima laporan itu, saat ini sedang ditangani Satreskrim Polres Blitar. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/7), kemudian dilakukan mediasi di tingkat desa. Hari ini dilanjutkan kembali (didalami), tapi sudah viral,” ujar Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman.

Pihaknya telah memeriksa 18 saksi yang diduga mengetahui atau terlibat dalam kejadian itu. Kasus pun akan ditangani dengan memperhatikan Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Setelah menerima laporan kami laksanakan serangkaian penyelidikan. Termasuk meminta keterangan dari saksi, kurang lebih ada sekitar 18 orang. Secara garis besar kami sudah mengantongi keterangan itu,” ujarnya.

Korban sudah diminta untuk melakukan visum dan gelar perkara akan segera dilakukan.

“Kami sudah meminta korban untuk visum, dan meminta keterangan saksi. Gelar perkara juga akan kami laksanakan dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mohon waktu,” ujar Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo.

Pendampingan psikologis pada korban dan terduga pelaku juga akan diberikan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati