Hasil Pemeriksaan Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Indikasi Meninggal Tanpa Keterlibatan Pihak Lain

Mitrapost.com – Setelah tiga minggu lamanya menjadi misteri, Polda Metro Jaya akhirnya mengumumkan hasil autopsi dan penyelidikan dengan metode scientific crime investigation (SCI) untuk kasus kematian diplomat muda Kemlu Arya Daru Pangayunan (ADP).

Sebelumnya, ADP ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya pada Selasa (8/7/2025) pukul 08.30 WIB lalu. Korban ditemukan dengan kepala terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.

Menurut hasil autopsi, korban ADP mengalami mati lemas, diduga akibat lakban yang melilit wajahnya. Sehingga, polisi memastikan ia meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan atau tindak pidana.

“Hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025), dikutip CNN Indonesia.

“Bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” imbuhnya.

Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofik menyebutkan, menurut hasil olah TKP, polisi hanya menemukan unsur darah, sperma, hingga biologi dari ADP, dan tidak ditemukan darah hingga unsur biologi pihak lain di lokasi kejadian.

Pihaknya juga melakukan pemeriksaan dengan menguji 13 barang bukti dari TKP di laboratorium, dan hasilnya hanya DNA ADP yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Kami tidak menemukan di TKP adanya bercak darah, sperma, atau material biologi yang ada di TKP, di kamar korban, maupun di luar kamar korban, seperti di kamar mandi, mau pun di ruang tidur,” kata Irfan.

“Kami tidak menemukan adanya materi biologi dari orang lain,” imbuhnya.

Selain itu, penyidik dari Puslabfor Polri, AKP Ade Laksono juga memastikan bahwa tidak ditemukan senyawa atau zat racun di tubuh korban. Hasil tersebut berdasarkan uji sampel yang didapat dari seluruh organ dan cairan tubuh ADP. Hasilnya, tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik alkohol, maupun narkoba.

“Kesimpulan pemeriksaan menunjukkan seluruh sampel organ dan cairan tubuh tidak terdeteksi senyawa toksin umum seerti pestisida, sianida, arsenik, alkohol maupun narkoba, namun ditemukan paracetamol dan klorfenamin di berbagai jaringan dan cairan tubuh,” terangnya. (*)

Sementara, Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) menyatakan korban sempat mengalami burn out sebelum kematiannya. Kondisi ini merujuk pada kelelahan fisik, emosional, dan mental karena stres berkepanjangan.

Ketua Umum Apsifor Nathanael E. J. Sumampouw juga menyebut ADP berupaya mengakses layanan kesehatan mental secara daring pada 2021.

“Tekanan dihayati secara mendalam sehingga mempengaruhi bagaimana almarhum memandang dirinya, memandang lingkungan, bagaimana almarhum memandang lingkungan, memandang masa depan,” kata Nathanael dalam kesempatan yang sama. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati