Mitrapost.com – Setiap tanggal 17 Agustus, semangat merah putih menggelora di seluruh penjuru negeri. Lagu kebangsaan berkumandang, bendera dikibarkan, dan berbagai perayaan digelar.
Tapi, tahukah kamu bahwa cara masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia telah banyak berubah dari masa ke masa, mengikuti alur sejarah dan perkembangan sosial budaya bangsa?
Pada awal kemerdekaan, suasana 17 Agustus jauh dari kemeriahan seperti yang kita kenal sekarang. Mengutip dalam Portal Informasi Indonesia, upacara peringatan Hari Kemerdekaan pertama kali dilangsungkan di istana pada 1950.
Pemindahan lokasi sebelum di kediaman Ir. Soekarno ini bertepatan dengan kembalinya Soekarno dari pengasingan di Pulau Bangka selepas peristiwa Konferensi Meja Bundar, Desember 1949, sebagai pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda.
Ciri khas yang dibawa adalah penampilan kegagahan pasukan TNI/Polri, atraksi-atraksi kesenian nasional, hingga penampilan ribuan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dalam aubade menyanyikan lagu-lagu nasional.
Memasuki era Orde Lama, Istana Negara menjadi pusat perayaan dan pidato kenegaraan Presiden Soekarno menjadi salah satu sorotan penting. Gaya bahasa Bung Karno yang membakar semangat rakyat membuat peringatan ini bukan sekadar seremonial, tapi benar-benar dirasakan sebagai momentum refleksi dan perjuangan.
Berlanjut ke masa Orde Baru, 17 Agustus menjadi semakin terstruktur dan formal. Pemerintah mengeluarkan pedoman pelaksanaan upacara, dan instansi serta sekolah diwajibkan untuk mengikuti aturan tersebut.
Di masa ini pula, televisi nasional menyiarkan secara langsung perayaan di Istana Negara, termasuk detik-detik proklamasi dan penurunan bendera sore harinya.
Masuk ke era Reformasi dan seterusnya, nuansa perayaan semakin dinamis. Masyarakat mulai berkreasi dengan bentuk perayaan yang lebih beragam, dari lomba-lomba unik hingga parade komunitas.
Menariknya, pandemi COVID-19 sempat mengubah wajah perayaan kemerdekaan secara drastis. Pada tahun 2020 dan 2021, masyarakat melaksanakan upacara secara virtual, mengikuti siaran langsung dari rumah masing-masing. Meski tidak bisa berkumpul fisik, semangat nasionalisme tetap tumbuh melalui ruang digital.
Tahun 2024, upacara Kemerdekaan dilakukan di dua tempat, Istana Kemerdekaan Ibu Kota Jakarta dan calon Istana Kepresidenan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (*)

Redaksi Mitrapost.com