Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Tertulis Kembali

Mitrapost.com Kementerian Kebudayaan menggagas upaya penulisan ulang Sejarah Indonesia mengenai proses masuknya Islam di Nusantara. Hal ini didasari oleh sejumlah temuan arkeologis di Situs Bongal, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Melansir dari Detik, dua ensiklopedia sejarah yang menjadi rujukan utama, yaitu Sejarah Nasional Indonesia (SNI) (1984) dan Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS) (2012) berpotensi terkoreksi akibat dari penemuan bukti-bukti arkeologis dari Bongal.

Editor Umum Penulisan Buku Sejarah Indonesia, Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, mengemukakan bahwa pembentukan narasi baru mengindikasi Agama Islam telah hadir di wilayah Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, langsung dari Asia Barat.

Dalam IDAS dijelaskan proses Islamisasi Indonesia selama ini diperkirakan terjadi pada abad ke-12 hingga ke-13 Masehi, sementara SNI menyebutkan bahwa kehadiran Islam di Nusantara terjadi pada abad ke-7 M dengan hanya sebatas dugaan yang belum diperkuat adanya bukti konkret.

Penelitian Situs Bongal

Sejak 2019 telah dilakukan penelitian dari para sejarawan di Situs Bongal yang terletak di kaki bukit Bongal, Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Penelitian tersebut menghasilkan salah satu temuan berupa koin Islam yang dibuat di Basrah, Irak, pada tahun 79 hijriyah atau 698 M atau dalam artian saat akhir abad ke-7 M di masa Dinasti Bani Umayyah.

Sejarawan dari Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari mengungkap koin tersebut berbobot 2,22 gram dan diameter berukuran 26,25 mm dengan inskripsi yang tertera ayat-ayat Al-Qur’an dan pernyataan ketauhidan, keesaan Allah dan Muhammad sebagai Rasulullah.

Pada sisi depan koin secara melingkar bertuliskan aksara Arab, “Bismillahi, dhuriba hadza ad-dirham bil Basrah fi sanah tis’a wa sab’in” (Dengan Nama Allah, dirham ini dibuat di Basrah pada tahun tujuh puluh sembilan).

Bagian tengah bertuliskan “Laa ilaaha illa Allah wahdahu Laa syarikalahu” (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa Tidak ada sekutu bagi-Nya/).

Sementara sisi belakang berisi tulisan “Allahu ahad Allah Ash-shamad lam yalid Wa lam yuulad wa lam yakun Lahu kufuwan ahad” (Allah Yang Maha Esa, Allah Tempat meminta, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu Yang setara dengan Dia satupun juga). (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati