Dampak Diet Ekstrem terhadap Kesehatan Tubuh

Mitrapost.com – Banyak orang ingin memiliki tubuh yang ideal dengan cara cepat. Di tengah tekanan sosial dan standar kecantikan yang beredar di media sosial, tidak sedikit yang akhirnya tergoda mencoba diet ekstrem.

Mulai dari hanya makan satu kali sehari, tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali, sampai hanya minum jus atau air lemon selama berhari-hari.

Sekilas, angka di timbangan memang cepat turun. Tapi, apakah cara ini benar-benar aman?

Sayangnya, banyak jenis diet ekstrem justru bisa membawa dampak negatif bagi tubuh. Salah satu efek yang paling umum adalah gangguan metabolisme. Ketika tubuh kekurangan asupan kalori dalam waktu lama, sistem metabolisme bisa melambat karena tubuh masuk ke mode “bertahan hidup”.

Artinya, tubuh jadi lebih hemat energi, dan justru menyulitkan penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Menurut Harvard Health Publishing, diet yang terlalu rendah kalori dapat menyebabkan kehilangan otot dan penurunan kekuatan tubuh.

Diet ekstrem sering kali menyebabkan defisiensi nutrisi. Misalnya, saat kamu menghindari karbohidrat sama sekali, kamu bukan hanya kehilangan energi, tapi juga asupan serat yang penting untuk pencernaan.

Begitu pula saat menghindari lemak sepenuhnya, padahal lemak sehat seperti dari alpukat atau kacang-kacangan sangat penting untuk otak dan hormon. Kekurangan nutrisi bisa membuat tubuh mudah lemas, konsentrasi menurun, rambut rontok, hingga gangguan haid pada perempuan.

Dampak jangka panjangnya juga tidak bisa diabaikan. Kebiasaan diet yang terlalu ketat mampu meningkatkan risiko gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Apalagi kalau motivasinya lebih karena tekanan penampilan dibanding alasan kesehatan.

Dalam jangka panjang, ini bisa berpengaruh pada kesehatan mental seperti menurunkan rasa percaya diri dan membuat hubungan dengan makanan jadi tidak sehat.

Menurut National Eating Disorders Association, pola diet ekstrem yang berulang dapat merusak keseimbangan emosional dan bahkan berdampak pada jantung serta fungsi organ vital lainnya.

Sebagai gantinya, pendekatan yang lebih seimbang dan realistis jauh lebih dianjurkan. Menurunkan berat badan secara perlahan, tapi konsisten, lebih baik daripada menurunkan banyak dalam waktu singkat lalu naik lagi.

Fokus pada makanan utuh, aktivitas fisik yang teratur, dan istirahat cukup adalah kunci dari tubuh yang sehat dan bugar dalam jangka panjang. Bila memang perlu menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasi dulu dengan ahli gizi agar dapat pola makan yang sesuai kebutuhan tubuhmu. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati