Mitrapost.com – Wilayah peralihan antara darat dan laut sering ditumbuhi pohon mangrove yang memiliki adaptasi unik terhadap kondisi habitatnya yang dinamis seperti genangan air, kadar garam air laut, serta kondisi tanah yang relatif kurang stabil.
Vegetasi mangrove memenuhi wilayah pesisir berubah menjadi hutan yang mendukung berbagai proses ekologis penting bagi kehidupan laut dan manusia.
Mengutip dari Geosains.id, hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, ekonomis dan sosial yang manfaatnya dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung, di antaranya sebagai pelindung alami pesisir.
Mangrove mampu meredam energi gelombang laut dan mengikat sedimen karena akarnya yang kokoh hingga berfungsi sebagai penjaga alami yang melindungi garis pantai dari abrasi.
Mangrove juga menjadi penyerap karbon paling efektif di dunia yang berfungsi sebagai pengendali iklim. Hutan mangrove mampu menyimpan karbon sebanyak lima kali lebih banyak daripada hutan tropis.
Selain itu, Hutan mangrove menjadi tempat hidup, berkembang biak dan mencari makan bagi berbagai jenis biota seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan burung air.
Beberapa ikan memanfaatkan mangrove sebagai tempat pemijahan dan pembesaran yang mengartikan keberadaannya berkontribusi terhadap keberlanjutan ekosistem perairan.
Manfaat selanjutnya bagi masyarakat pesisir adalah sebagai sumber penghidupan. Ekosistem ikan yang terjaga menjadikan masyarakat memiliki hasil tangkapan yang melimpah. Selain itu, hutan mangrove juga berpotensi sebagai ekowisata hingga hasil buah atau daunnya bisa berfungsi sebagai obat-obatan tradisional. (*)

Redaksi Mitrapost.com