Mitrapost.com – Gunung berapi aktif selalu meninggalkan sisa-sisa kehancuran dari letusannya yang dahsyat. Namun, pernahkah kamu membayangkan bagaimana proses awal terbentuknya sehingga memiliki kengerian yang ditakutkan banyak orang?
National Geographic Indonesia menerangkan dalam penelitiannya bahwa gunung berapi justru memiliki peran penting dalam pembentukan planet kita, bumi.
Bumi tersusun dari lempeng-lempeng tektonik raksasa yang bergerak di atas mantel cair. Pergerakan ini bisa saja saling menjauh, saling mendekat, atau bahkan bergeser satu sama lain.
Pergerakan inilah yang menciptakan banyak celah seperti magma mampu naik ke permukaan dan mendingin, membentuk gunung berapi.
Pergerakan yang saling menjauh menciptakan celah yang memungkinkan magma dari mantel mendingin dan memadat, membentuk kerak bumi baru, lalu naik ke permukaan dan menciptakan gunung berapi. Pergerakan ini dinamakan Batas Divergen (Konstruktif).
Batas Divergen berlangsung secara terus menerus, menghasilkan deretan gunung berapi bawah laut dan darat yang panjang.
Pergerakan yang mendekat dan bertabrakan menciptakan salah satu lempeng menunjam ke bawah mantel hingga melepaskan energi panas yang bisa melelehkan batuan di sekitarnya, menghasilkan magma yang naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi. Pergerakan ini dinamakan Batas Konvergen (Destruktif).
Jenis gunung berapi yang terbentuk di Batas Konvergen sering kali lebih besar dan lebih eksplosif dibandingkan gunung berapi di batas divergen.
Dan pergerakan yang ketiga adalah yang bergeser satu sama lain tanpa saling menjauh atau mendekat yang tidak menghasilkan magma sehingga jarang memunculkan gunung berapi. Pergerakan ini dinamakan Batas Transformasi (Konservatif). (*)

Redaksi Mitrapost.com