Pati, Mitrapost.com – Sebanyak 2.684 personel gabungan siap terjun mengamankan demo yang rencananya akan digelar di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) besok.
Personel gabungan tersebut diantaranya terdiri dari jajaran Polresta Pati; pasukan dari Satbrimob Polda Jateng; Dit Samapta Polda Jateng; gabungan Direktorat, Bidang dan Satker Mapolda Jateng; serta personel 14 Polres jajaran (Polres Jajaran Ekswil Pati dan Polrestabes Semarang) yang di BKO kan di Polresta Pati; TNI; Satpol PP Kabupaten Pati; Dinkes Kabupaten Pati; Dishub Kabupaten Pati; Damkar; serta instansi terkait.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan bahwa pengamanan akan dilakukan dengan pendekatan humanis.
“Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” ujarnya.
Pihaknya juga memastikan jika personel yang diterjunkan telah mendapatkan arahan teknis dan mental.
“Kami pastikan seluruh personel memahami SOP, termasuk bagaimana menghadapi potensi provokasi di lapangan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau peserta demo untuk tidak membawa benda terlarang seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak atau petasan, serta alat perusak fasilitas umum seperti batu, balok kayu, besi, botol, serta benda lainnya yang bisa memicu provokasi.
“Kami mengimbau semua pihak agar tidak membawa benda-benda yang jelas dilarang. Ini demi keselamatan bersama dan kelancaran jalannya kegiatan,” ujarnya.
Pihaknya juga membuka komunikasi dengan koordinator aksi untuk menyepakati teknis pelaksanaan di lapangan.
“Pendekatan dialogis menjadi kunci. Kami ingin memastikan aspirasi bisa tersampaikan, namun tetap dalam koridor hukum,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya telah memetakan titik rawan dan menyiapkan rekayasa lalu lintas.
“Kami akan tempatkan personel di persimpangan dan jalur-jalur utama. Harapannya, warga yang tidak terlibat aksi tetap bisa beraktivitas normal,” jelasnya.
Para personel pengamanan diharapkan mengedepankan etika saat bertugas dan tidak mudah terprovokasi.
“Jangan terpancing provokasi. Tugas kita adalah menjaga, melindungi, dan mengayomi. Gunakan pendekatan persuasif terlebih dahulu sebelum langkah penegakan hukum,” ujarnya.
Nantinya, akan ada tim medis, pemadam kebakaran, dan tim pengurai massa yang disiagakan untuk mengantisipasi jika ada gesekan di lapangan.
“Kami siapkan semua skenario, termasuk penanganan keadaan darurat. Keselamatan adalah prioritas,” kata Kapolresta.
Pihaknya juga meminta masyarakat yang tak memiliki kepentingan agar tak berada di lokasi guna mengantisipasi kerumunan.
“Kami berharap masyarakat yang tidak berkepentingan untuk menghindari lokasi aksi. Ini untuk mengurangi potensi kerumunan yang bisa dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab,” ujarnya.
Kapolresta juga menyampaikan bahwa setiap dokumentasi kegiatan akan dilakukan secara transparan.
“Kami akan siapkan tim dokumentasi di lapangan untuk memastikan setiap langkah pengamanan tercatat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Ia menyebut, pengamanan dilakukan bukan untuk membatasi kebebasan berpendapat, melainkan memastikan penyampaian aspirasi berjalan aman.
“Kami hormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat, tapi harus dilakukan sesuai aturan,” jelasnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com