Mitrapost.com – Perjuangan menuju kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya diliputi kisah tentang para tokoh bangsa. Para pemuda juga berperan menjadi motor dalam penggerak perubahan.
Sejak jauh sebelum proklamasi, pemuda sudah menunjukkan tekad untuk bersatu dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Salah satu tonggak penting adalah peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Nugroho Notosusanto melalui bukunya Sejarah Nasional Indonesia VI menjelaskan bahwa pada hari itu, para pemuda dari berbagai daerah bersepakat meninggalkan sekat kedaerahan dan bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Keputusan tersebut menjadi titik balik sejarah yang menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kesadaran kolektif untuk memperjuangkan kemerdekaan, bukan hanya demi kelompoknya, tetapi demi seluruh bangsa.
Memasuki masa pendudukan Jepang, semangat terlihat dari berbagai organisasi yang diikuti, baik yang dibentuk secara mandiri maupun yang difasilitasi oleh Jepang, seperti PETA (Pembela Tanah Air) dan Barisan Pelopor.
Meski awalnya dibentuk dengan tujuan mendukung kepentingan Jepang, organisasi ini justru menjadi ruang belajar bagi para pemuda mengenai kepemimpinan, strategi, dan militansi yang kelak berguna untuk perjuangan bangsa sendiri.
Peran pemuda semakin terlihat ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945. Saat itu, muncul perdebatan antara golongan tua dan golongan muda.
Soekarno dan Hatta cenderung berhati-hati dan menunggu kepastian politik, sementara para pemuda menuntut agar kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa menunggu instruksi siapapun.
Puncaknya terjadi dalam peristiwa Rengasdengklok, ketika pemuda mengamankan Soekarno dan Hatta untuk mendesak agar kemerdekaan diproklamasikan secepat mungkin.
Tekanan dari pemuda inilah yang akhirnya membuat proklamasi kemerdekaan bisa terlaksana pada 17 Agustus 1945. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga penggerak utama yang memastikan momentum bersejarah tidak terlewatkan.
Hingga kini, kisah perjuangan pemuda menjelang kemerdekaan masih menjadi pengingat bahwa semangat persatuan, keberanian mengambil keputusan, dan idealisme anak muda dapat mengubah arah sejarah bangsa. (*)

Redaksi Mitrapost.com