Mitrapost.com – Demo buruh di depan Istana Negara dan gedung DPR RI, di Jakarta digelar hari ini, Kamis (28/8/2025). Aksi ini diinisiasi oleh massa yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB), seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Mereka membawa sejumlah tuntutan, diantaranya penghapusan sistem pekerja alih daya (outsourcing), mengeluarkan UU ketenagakerjaan dari omnibus law, reformasi pajak perburuhan, desakan pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga tolak upah murah.
Sebagai bentuk pengamanan, kepolisian akan melakukan patroli untuk mencegah pelajar dan pihak-pihak tak berkepentingan ikut dalam aksi demo. Hal ini ditujukan untuk menjaga keamanan massa selama aksi agar tidak muncul provokator kericuhan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, sebanyak 4.531 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sekitar Gedung DPR, Jakarta hari ini.
“Sudah bekerja sama juga dengan beberapa Polres di sekitar Polda Metro Jaya, memberikan informasi dan melakukan imbauan-imbauan edukasi, patroli hingga pencegahan ya, hingga pencegahan,” kata dia, Kamis (28/8/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga apabila ada para pihak yang ingin nanti memanfaatkan situasi, ini juga dapat kami cegah, tujuannya untuk mencegah ya,” lanjut dia.
Selain itu, ia juga melarang masyarakat melakukan siaran langsung di media sosial untuk memprovokasi maupun mengajak pelajar turun ke aksi demo. Pihaknya juga tak segan menindak jika ditemukan konten semacam itu.
“Ini ada metode baru ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi, mengajak masyarakat untuk melakukan aksi dengan live tiktok. Mohon maaf, dengan live sebuah media sosial yang metodenya kalau tidak salah berharap ada gift ada hadiah dan lain sebagainya. Kami berharap ini tidak terjadi lagi,” tutur Kombes Ade Ary Syam.
“Dan apabila nanti ada ditemukan perbuatan pidana, kemudian ada pihak yang dirugikan tentunya akan kami lakukan upaya-upaya penegakan hukum ya. Jadi mohon medsos itu dipakai dengan bijak dengan bijak,” sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebutkan bahwa aksi damai akan digelar serentak di 38 provinsi di Indonesia. Aksi ini dipusatkan di Jakarta, tepatnya di depan gedung Istana Negara dan DPR RI.
“28 Agustus 2025. Aksi damai serentak di 38 Provinsi, untuk di Jakarta dipusatkan di Istana Negara, gedung DPR RI,” tulis dia di unggahan akun Partai Buruh baru-baru ini. (*)

Redaksi Mitrapost.com