Pati, Mitrapost.com – Para petambak garam di Kabupaten Pati dinilai mulai sadar dengan manfaat penggunaan Geomembran. Geomembran ini sudah digunakan oleh petambak garam di Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil.
Untuk diketahui, Geomembran merupakan sistem produksi garam dengan cara air laut dialirkan ke dalam kolam penampungan. Selanjutnya, dilakukan sistem filterisasi, kemudian air laut yang sudah disaring dialirkan ke dalam tambak yang sudah terlapisi plastik.
Pengelola Ekosistem Laut dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Triana Shinta Dewi mengatakan, penggunaan Geomembran dapat memaksimalkan kualitas garam, sehingga diharapkan nilai jual garam lebih baik.
“Warnanya lebih putih, terus NaCL nya lebih tinggi, terus kemudian untuk muncul butir-butir garamnya lebih cepat, kalau memakai Geomembran. Terus kristal-kristal berbeda. Untuk Saat ini kesadaran masyarakat mulai sadar untuk memakai Geomembran,” ujar Shinta kepada Mitrapost.com.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas garam, DKP Pati juga sering memberikan sosialisasi kepada petambak garam, serta melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat. Selain itu, belum lama ini, petambak garam di Desa Lengkong Kecamatan Batangan juga menerima bantuan Geomembran.
“Kita berkolaborasi dengan Dinas Provinsi atau KKP mempunyai program berupa bantuan, yang tahun ini Desa Lengkong yang dapat Geomembran satu Kelompok dan sudah diserahterimakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, di bulan Juli lalu, petambak garam sudah mulai memproduksi. Sehingga, sejak bulan Agustus, DKP Kabupaten Pati melakukan pendataan terkait produksi garam.
“Untuk kondisi garam mulai Juli kemarin para petambak garam mulai memproduksi garam. Jadi, saat ini kita baru melakukan pendataan produksi garam. Pendataan ini belum selesai masih berjalan,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com