Mitrapost.com – Sebanyak lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sudah tak lagi aktif sebagai wakil rakyat sejak hari ini Senin (1/9/2025).
Mereka diantaranya Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Surya Utama (Uya Kuya) dan Adies Kadir.
Partai Nasdem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach usai pernyataan mereka yang kontroversial.
“Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan daripada wakil rakyat khususnya anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan partai NasDem,” bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Surya Paloh dan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim dilansir dari Detik.
Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengambil keputusan yang sama untuk Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang juga Sekjen PAN Eko Patrio dan anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama (Uya Kuya).
Kemudian Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengalami nasib yang sama, dinonaktifkan oleh Partai Golkar.
Penonaktifan kelima anggota DPR tersebut terjadi usai sejumlah kontroversi yang mereka lakukan.
Ahmad Sahroni sempat melontarkan kata ‘tolol’ yang membuat masyarakat marah. Hal itu ia sampaikan saat mengkritik perihal pembubaran DPR.
“Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat itu.
Nafa Urbach sendiri mendapat kritik karena komentarnya saat live TikTok. Dimana ia membahas mengenai tunjangan DPR Rp50 juta bukan kenaikan fasilitas, melainkan kompensasi karena rumah jabatan tak lagi disediakan. Ia juga mengeluh sering terjebak macet karena perjalanan dari Bintaro ke Jakarta.
Kemudian Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio sempat mengunggah video parodi menanggapi kritikan terhadap anggota DPR yang berjoget saat Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025 yang digelar pada 15 Agustus lalu. Tindakan Eko menyulut kemarahan masyarakat.
Uya Kuya juga menerima kritik masyarakat karena momen yang sama dengan Eko Patrio, yaitu ia juga berjoget. Meski permintaan maaf telah disampaikan, namun ia akhirnya dinonaktifkan.
Sedangkan Adies Kadir menuai kontroversi akibat pernyataan soal tunjangan DPR RI. Ia sempat menyampaikan jika sejumlah komponen tunjangan DPR RI mengalami kenaikan. Seperti tunjangan beras naik menjadi Rp12 juta dari Rp10 juta, tunjangan transportasi (bensin) menjadi Rp7 juta dari Rp4-5 juta.
Namun pernyataan itu kemudian diklarifikasi, dan disebut tak ada kenaikan tunjangan DPR. (*)

Redaksi Mitrapost.com