Daftar Peneliti AI yang Memilih Mundur dari Proyek Besar MSL

Mitrapost.comCEO Meta, Mark Zuckerberg membajak sejumlah peneliti dan ahli artificial intelligence (AI) untuk membangun tim AI “elite” dalam sebuah proyek besarnya bernama Meta Superintelligence Lab (MSL).

MSL disebut merupakan sebuah laboratorium riset yang digadang-gadang akan membawa perusahaan mendekati era kecerdasan buatan supercanggih atau artificial general intelligence (AGI).

Ambisi pembangunan laboratorium superinteligensi ini direalisasikan dengan merekrut talenta dan jenius AI terbaik dunia, melalui jalan penawaran paket kompensasi fantastis bernilai ratusan juta dollar Amerika Serikat (AS).

Melansir dari Kompas, awalnya strategi ini sempat membuat CEO OpenAI, Sam Altman khawatir dengan adanya upaya percobaan perebutan peneliti penting yang dimilikinya dari pihak Meta untuk bergabung ke dalam proyek MSL.

Namun, langkah Meta tersebut dinilai sedang menghadapi beberapa hambatan, seperti mundurnya sejumlah peneliti yang semula berhasil direkrut dengan tawaran gaji selangit.

Menurut data, setidaknya terdapat tiga peneliti AI dan satu pemimpin tim yang telah mengajukan pengunduran dirinya, hanya dalam dua bulan terakhir.

Ketiga peneliti tersebut, di antaranya Avi Verma, Ethan Knight, dan Rishabh Agarwal.

Diketahui, sebelumnya sosok Verma bekerja di OpenAI, dan setelah emilih mundur dari Meta ia justru memilih kembali lagi ke OpenAI.

Riwayat yang sama juga berlaku pada Ethan Knight yang juga pernah berkarier di OpenAI dan xAI milik Elon Musk, turut kembali ke OpenAI setelah hanya sebentar berada di Meta.

Rishabh Agarwal diketahui baru bergabung dengan Meta pada April lalu juga mengumumkan di platform X atas kemunduran dirinya dalam proyek MSL ini.

Meski begitu, dengan singkatnya masa kerja, Agarwal bersama tim sempat mendorong sejumlah terobosan di AI, seperti melatih model agar “berpikir” lebih baik dengan cara baru, mulai dari penggunaan data sintetis untuk mempercepat proses belajar, hingga teknik penyempurnaan model dan mendekati performa model kelas atas seperti DeepSeek-R1.

Sementara untuk salah satu pemimpin di tim AI yang juga mengajukan pengunduran diri, yaitu Chaya Nayak, Direktur Manajemen Produk AI Generatif, dan memilih bergabung dengan OpenAI untuk menangani proyek khusus.

Menanggapi hal tersebut, Meta melalui juru bicaranya, Dave Arnold menyebut hal tersebut ialah wajar dalam proses perekrutan besar-besaran.

Kondisi ini menunjukkan usaha Meta masih dalam taraf mencari bentuk terbaik untuk mengelola proyek superinteligensinya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati