Pati, Mitrapost.com – Pasca aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di berbagai daerah, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati meminta kepada penyuluh dan tokoh agama untuk bisa menenangkan masyarakat.
Hal itu dilakukan sebagai upaya menciptakan ketenangan di tengah gejolak aksi demonstrasi akhir-akhir ini. Selain itu, upaya tersebut perlu dilakukan agar tidak merembet di Kabupaten Pati.
“Kami minta untuk turun ke masyarakat di majelis taklim untuk betul-betul akhir-akhir ini harus giat menyampaikan bagaimana pentingnya persatuan dan kesatuan termasuk penyuluh saya minta membuat konten-konten menyejukkan,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku.
Untuk diketahui, setiap kecamatan terdapat sejumlah 8 penyuluh untuk mendampingi desa. Dia berharap dengan pendampingan tersebut Kabupaten Pati menjadi lebih kondusif.
Pendampingan tersebut harus tetap dilakukan dengan pendekatan keagamaan. Menurutnya, hal itu lebih bisa menenangkan.
“Setiap kecamatan ada 8 penyuluh itu kami bagi. Seperti Kayen itu ada 17 desa berarti setiap penyuluh mendapatkan 2 desa untuk mendampingi,” jelasnya.
“Saya yakin desa itu tidak hanya butuh keamanan dan sebagainya, tetapi juga membutuhkan pemahaman masalah keagamaan,” lanjutnya.
Syaiku juga telah meminta kepada tokoh agama untuk menenangkan masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi. Bahkan, katanya, tokoh agama di Bumi Mina Tani berkomitmen untuk selalu menjaga keharmonisan.
“Tokoh agama sudah kita ajak koordinasi bahkan mulai hari Kamis sampai Senin kami berkumpul dengan semua tokoh agama juga kami membahas dan juga berkomitmen untuk menjaga persatuan, kesatuan dan keharmonisan di Kabupaten Pati,” ujaranya.
“Sehingga kalau tokoh agama bisa harmonis dengan tokoh agama lain maka itu pun akan berpengaruh terhadap masyarakat,” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com






