Pati, Mitrapost.com – Bupati Pati, Sudewo angkat bicara terkait insiden kekerasan yang dialami wartawan saat hendak mewawancarai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Soewondo Pati, Torang Manurung, dalam sidang Pansus Hak Angket DPRD pada Kamis (4/9/2025). Wartawan itu disebut mendapat perlakuan kasar dari seseorang yang diduga preman.
Menanggapi hal tersebut, Sudewo menyayangkan peristiwa yang terjadi. Pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang lagi, sehingga semua elemen harus sama-sama menjaga agar Pati tetap aman.
“Saya sangat menyayangkan itu terjadi. Jangan sampai hal semacam itu terjadi lagi. Semua elemen harus menjaga agar Kabupaten Pati tetap aman,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).
Bupati juga menekankan pentingnya fokus pembahasan Pansus Hak Angket DPRD Pati agar tidak melebar ke hal lain. Menurutnya, tujuan utama Pansus adalah menelusuri persoalan terkait.
“Saya berharap Pansus itu tidak melebar ke mana-mana. Yang dipersoalkan PBB-P2 ya, PBB-P2 yang ditajamkan, jangan ke mana-mana,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sudewo mengingatkan agar permasalahan yang muncul tidak dijadikan sebagai momentum untuk memperburuk citra pemerintah daerah.
“Jangan karena ini live streaming, kemudian dijadikan kesempatan untuk menelanjangi pemerintah. Tidak ada pemimpin di dunia ini yang sempurna, kecuali Nabi Muhammad, Rasulullah. Tidak ada yang sempurna,” tandasnya.
Insiden kekerasan terhadap wartawan ini sebelumnya memicu kecaman dari berbagai organisasi profesi jurnalis, termasuk PWI dan IJTI Muria Raya. Organisasi tersebut mendesak agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus tersebut. (*)

Wartawan Mitrapost.com