Mitrapost.com – Gunung Bromo sudah lama menjadi salah satu ikon wisata alam Indonesia yang mendunia. Dari sunrise yang menakjubkan hingga lautan pasir yang luas, Bromo memiliki daya tarik yang sulit ditandingi.
Berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, gunung ini sudah berkali-kali masuk daftar destinasi wisata terbaik dunia, termasuk rekomendasi Lonely Planet dan National Geographic.
Salah satu alasan utama orang datang ke Bromo adalah menikmati matahari terbit dari Bukit Penanjakan. Dari ketinggian lebih dari 2.700 mdpl, wisatawan bisa menyaksikan sinar matahari perlahan muncul di balik Gunung Semeru yang megah.
Data dari Dinas Pariwisata Jawa Timur mencatat, lebih dari 500 ribu wisatawan setiap tahun datang khusus untuk berburu momen sunrise di Bromo.
Selain sunrise, Bromo juga terkenal dengan lautan pasir yang luas, menjadi salah satu keajaiban alam di Indonesia. Wisatawan bisa menjelajahi area ini dengan jeep, motor trail, atau bahkan menunggang kuda.
Di tengah lautan pasir berdiri Pura Luhur Poten, tempat peribadatan umat Hindu Tengger, yang menambah nilai budaya dan spiritual di kawasan ini.
Gunung Bromo tidak hanya indah, tetapi juga kaya akan tradisi. Setiap tahun, masyarakat Tengger menggelar upacara Yadnya Kasada sebagai bentuk syukur dan persembahan kepada Sang Hyang Widhi.
Prosesi ini biasanya berlangsung di kawah Bromo dan menjadi atraksi budaya yang selalu menyedot perhatian wisatawan.
Untuk menuju Bromo, ada beberapa jalur populer seperti Malang, Pasuruan, dan Probolinggo. Jalur Probolinggo dikenal paling ramai karena fasilitas akomodasi yang lengkap dan akses transportasi lebih mudah.
Harga tiket masuk kawasan Bromo sendiri bervariasi, berkisar Rp29 ribu–Rp220 ribu, tergantung hari biasa atau libur nasional, serta kategori wisatawan domestik atau mancanegara. (*)

Redaksi Mitrapost.com






