Mitrapost.com – Heboh kabar tentang gedung serbaguna Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten mangkrak. Menurut informasi yang beredar, gedung itu menggunakan anggaran fantastis hingga Rp16 miliar.
Jumlah tersebut berdasarkan laporan pelaksanaan proyek tahun tahun 2025 dan 2024 yang terpasang di empat papan yang ada di depan gedung.
Di laporan tersebut, tercatat pembangunan gedung serbaguna milik desa dengan luas 31×38 meter dengan anggaran Rp 75 juta, sumber dana PBK tahun 2025 secara swakelola. Kemudian, tercatat pula pembangunan dengan dana desa (Silpa) tahun 2025 Rp 242.733.754 secara swakelola.
Pada papan lainnya, tertulis pembangunan gedung serbaguna dengan Silpa dana desa tahun 2024 Rp 202.186.750 oleh TPK desa. Kemudian, anggaran PBK tahun 2025 secara swakelola dengan nilai Rp 16.341.021.000.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Wonoboyo, Supardiyono mengklarifikasi bahwa terdapat kekeliruan dalam pengetikan jumlah anggaran PBK di papan. Ia menjelaskan, jumlah seharusnya diketik sebesar Rp16 juta, bukan Rp16 miliar.
Jumlah tersebut sesuai dengan prasasti keramik yang juga terpasang di gedung serbaguna tersebut, yakni Rp 16.341.021 (Rp 16 juta). Artinya, petugas diduga melakukan kesalahan saat mengetik jumlah pada laporan kegiatan yang dipasang di papan.
“Jadi itu terjadi kekeliruan ketik atau tulis di papan kegiatan. Yang benar yang di prasasti itu (Rp 16 juta),” jelas Supardiyono, Senin (22/9/2025), dikutip Detik.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi ke pihak kecamatan terkait kekeliruan penulisan jumlah anggaran pembangunan gedung serbaguna itu. Ia juga menegaskan tidak mungkin desa memiliki dana hingga Rp16 miliar hanya untuk pembangunan gedung.
“Kemarin saya sudah jelaskan ke Pak Camat, jadi itu (Rp 16 miliar) salah tulis, kelebihan angka nol. Mana mungkin desa punya dana Rp 16 miliar? Apalagi tertulisnya Silpa (sisa lebih pelaksanaan anggaran), tidak mungkin desa punya Silpa sebesar itu,” imbuh Supardiyono.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa bangunan tersebut tidak mangkrak, melainkan belum selesai karena masih proses pembangunan. Sementara itu, pembangunan sudah memasuki ke tahap antara ketiga atau keempat. (*)

Redaksi Mitrapost.com